Novak Djokovic Siap Berlaga di Dubai, Pertama Kalinya Setelah Dideportasi dari Australia
Pembatasan yang dilakukan penyelenggara ini tidak berlaku untuk pemain lainnya.
Djokovic mengaku terpengaruh oleh deportasi
Pembatalan visa Djokovic menjelang laga Australia Terbuka bulan lalu menjadi sorotan, terutama dalam cara pejabat publik negara tersebut menangani pembatasan dalam pandemi.
Djokovic mengaku perselisihan hukum yang dramatis itu sangat mempengaruhi dirinya.
"Begitu banyak emosi yang terkuras setelah saya pulang dari Australia," katanya.
"Rasanya aneh. Saya kecewa. Saya sedih dengan semua yang terjadi dan bagaimana saya meninggalkan negara itu," tambahnya.
Pendirian keras Djokovic untuk tidak mau divaksinasi COVID-19 menyebabkannya dilarang bermain di 'grand slam' selanjutnya.
Pria berusia 34 tahun itu telah menjelaskan bahwa dia bersedia menanggung risiko ini.
"Saya akan mencoba bermain dalam turnamen apa pun yang dapat saya mainkan," katanya seraya menambahkan, akses dan kebebasannya ikut suatu turnamen akan bergantung pada situasi penularan virus di tempat yang bersangkutan.
Petenis nomor satu dunia Novak Djokovic mengaku dalam kondisi sangat siap untuk bermain kembali
- Dunia Hari Ini: Lebih dari 70 Orang Tewas Akibat Banjir di Brasil
- Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Warga dengan Antusiasme Tinggi
- Cerita Atta Halilintar dan Keluarga Terjebak Banjir di Dubai, Lihat Kuasa Tuhan
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas