Novel Bamukmin Pakai Istilah PKI untuk Penolak Rencana Reuni 212

Novel Bamukmin Pakai Istilah PKI untuk Penolak Rencana Reuni 212
Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin. Foto: arsip JPNN.com/Kenny Kurnia Putra

jpnn.com, JAKARTA - Rencana tentang reuni akbar Aksi 212 pada 2 Desember mendatang mengundang berbagai penolakan dan cibiran.

Pihak yang menolak menganggap aksi massa di tengah pandemi Covid-19 itu nirguna.

Namun, Wakil Sekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin punya cibiran balik untuk pihak-pihak yang menentang rencana aksi itu.

“Mereka itu hanya komunis yang tak senang dengan perjuangan melawan penista agama,” ujar Novel, Senin (21/11).

Mantan pengurus Front Pembela Islam (FPI) itu mengatakan ada agenda di balik penolakan atas rencana reuni Aksi 212. Dia menyebut penganut komunisme akan selalu terusik oleh gerakan 212.

Novel menjelaskan para penentang Aksi 212 juga menyuarakan pencabutan  TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 yang memuat larangan menyebarkan komunisme dan marxisme-leninisme.

"Itu akhirnya gagal karena didemo dengan jutaan orang. Makanya, mereka kesal dan panik sehingga membubarkan FPI dan HTI,” tegas Novel.

Pemilik nama lengkap Novel Chaidir Hasan Bamukmin itu juga menyebut pembubaran FPI dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mirip dengan perbuatan PKI pada masa lalu.

Wakil Sekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin mencibir balik pihak-pihak yang menentang rencana reuni Aksi 212.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News