Jangan Sampai Anies Baswedan Mengizinkan Aksi Reuni 212 pada Desember Nanti

Jangan Sampai Anies Baswedan Mengizinkan Aksi Reuni 212 pada Desember Nanti
Anies Baswedan di atas panggung acara Reuni 212. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan, Henry Yosodiningrat meminta kepada masyarakat dan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab untuk bisa menahan diri tidak menyelenggarakan Reuni Akbar 212 pada Desember 2020 nanti.

Menurut Henry, saat ini masih pandemi Covid-19 sehingga tidak bijak jika Rizieq Shihab dan masyarakat memaksakan diri menyelenggarakan acara tersebut.

"Sebagai warga negara yang baik dan tatat hukum, warga negara yang cinta terhadap bangsa ini semestinya hal itu tidak dilakukan mengingat kondisi saat ini masih pandemi Covid-19. Masih berlaku protokol kesehatan, masih berlaku PSBB,"  ujar Henry di Jakarta pada Senin (16/11).

"Bagaimana bisa menjamin untuk menjaga jarak di antara ribuan orang. Jangan sampai akibat dari ini ada klaster setelah reuni orang-orang itu," tambahnya.

Henry yang berprofesi sebagai advokat meminta kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak memberikan izin acara tersebut.

"Dalam hal ini saya meminta pemerintah provinsi DKI harus tegas untuk tidak memberikan izin meskipun berunjuk rasa adalah hak dari warga negara. Namun dalam menggunakan hak itu juga bahwa hukum tertinggi itu adalah keselamatan manusia. Jadi jangan rusak kedamian bangsa ini masyarakat ini," katanya.

"Saya mengecam reuni itu, tujuannya apa. Kan baru kemarin menyelenggarakan acara Maulid Nabi. Di Maulid Nabi saja kemarin berisikan caci maki lonte dan sebagainya," lanjutnya.

Sementara mengenai denda Rp 50 juta yang diberikan ke Imam Besar FPI Rizieq Shihab tersebut memang sudah sepatutnya diberikan. Namun, menurutnya, itu masih kurang tegas.  

Saat ini masih pandemi Covid-19 sehingga tidak bijak jika Rizieq Shihab dan pengikutnya meminta izin Anies Baswedan untuk menyelenggarakan reuni 212.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News