Novel Intan Paramaditha Masuk Nominasi Penghargaan Buku Terbaik di Australia

Novel Intan Paramaditha Masuk Nominasi Penghargaan Buku Terbaik di Australia
Novel karya penulis berlatar-belakang Asia SL Lim dan Intan Paramaditha serta kumpulan cerpen Elizabeth Tan masuk dalam daftar panjang penerima penghargaan buku terbaik di Australia, Stella Prize.

Lim mengatakan meski banyak pembicaraan tentang aspek keterwakilan, keragaman ras dan gender saja tidaklah cukup.

"Saya tidak akan berpikir bahwa keterwakilan, dengan sendirinya, adalah tindakan anti-rasis," katanya.

"Keterwakilan memang perlu, tapi sama sekali bukan kondisi yang cukup bagi upaya pembebasan," tambahnya.

Warisan supremasi kulit putih

Penghargaan ini mengambil nama Stella Maria Sarah Miles Franklin, sebuah alternatif dari Miles Franklin Literary Award, disebut-sebut sebagai penghargaan buku paling bergengsi di Australia yang dibentuk oleh penulis buku My Brilliant Career.

Namun tahun lalu, manajemen penghargaan ini menyatakan pihaknya akan mempertimbangkan kembali nama penghargaan setelah disoroti dengan fasisme karena keterkaitan Miles Franklin dengan Australia First, sebuah kelompok anti semitik.

"Miles Franklin orang fasis. Penghargaan ini tidak seharusnya dinamakan dengan menggunakan namanya," kata Lim.

Tahun lalu, manajemen Stella Prize menyatakan akan mempertimbangkan kaitan antara nama penghargaan ini dengan kolonialisasi.

"Kami akan melakukan refleksi mengenai legasi supremasi kulit putih di dalam kesusastraan nasional kita. Kami menyadari hal ini hanya permulaan, dan masih banyak yang perlu diperbaiki," katanya.

Kisah novel karya Intan Paramadhita ini bermula dari sepasang sepatu merah dan persekutuan dengan jin

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News