Novel Ragukan Survei LSI soal Habib Rizieq Makin Tak Ditaati

Novel Ragukan Survei LSI soal Habib Rizieq Makin Tak Ditaati
Habib Novel Bamukmin. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin meragukan hasil jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang menyebut pengaruh Habib Rizieq Shihab (HRS) kian pudar. Menurutnya, hasil survei LSI bertitel Ulama dan Efek Elektoralnya yang dirilis Rabu (14/11) itu jelas ngawur.

"Survei Denny JA siapa yang percaya, karena sama seperti obrolan di warung kopi dan surveinya jauh dari kenyataan," kata Novel, Kamis (15/11). Baca juga: Survei Terkini: Habib Rizieq & Amien Rais Makin Tak Digubris

Novel pun mengaku tak memercayai hasil survei LSI itu. Menurutnya, kriminalisasi terhadap Habib Rizieq justru membuktikan kekuatan pengaruh imam besar Front Pembela Islam (FPI) yang kini tinggal di Arab Saudi itu.

"Kalau HRS tidak berpengaruh kenapa sampai dikejar kriminalisasinya sampai ke Saudi Arabia?” tegas Novel bertanya balik.

Novel menegaskan, pengaruh Habib Rizieq jelas sudah terbukti pada Pilkada DKi 2017. Buktinya, Anies Baswedan mampu mengalahkan Basuki T Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur petahanan.

"Justru karena HRS, faktor kasus hukum ini bisa mengalahkan Ahok di pilkada dan masuk penjara. Jadi jelas Denny JA surveinya paling ngawur," tegasnya.

Merujuk survei LSI pada Desember 2016, popularitas Habib Rizieq masih di angka 67,3 persen. Tapi berdasar survei LSI pada 10-19 Oktober 2018, popularitasnya anjlok menjadi 52,9 persen.

Menurut peneliti LSI Ikrama Masloman, turunnya popularitas Rizieq sejalan dengan anjloknya tingkat pengikutnya yang masih mematuhinya. Salah satu faktornya adalah kasus hukum yang menjerat Rizieq.

Aktivis FPI Novel Bamukmin meragukan hasil jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang menyebut pengaruh Habib Rizieq Shihab (HRS) kian pudar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News