NTTIS Beri Solusi untuk Antisipasi Serangan Siber Bagi Perusahaan

Lantas, berapa besar kebutuhan yang dibutuhkan untuk memaksimal keamanan siber tersebut? Bagi dia, tidak bisa dipaparkan dengan terperinci nilainya. Sebab, itu nanti akan bergantung kepada seberapa besar kebutuhan yang harus dilindungi.
"biaya yang dikeluarkan berbanding lurus dengan seberapa penting area yang dilindungi, soal ini, yang paling paham bukan IT, karena Presiden Direktur atau CEO, yang paling paham mana yang perlu di amankan," terang pria berkacamata ini.
Di level atas itulah, lanjut Hendra, maka bisa diukur seberapa besar kebutuhan data penting untuk diamankan. Sebab, keberlangsungan bisnis dari perusahaan, yang bisa mengukur kebutuhan keamanan datanya hanya di pejabat level atas tersebut.
BACA JUGA: Kabar Baik, Rektor USU Dinyatakan Sembuh dari COVID-19
"Berapa persennya? ya, tiap industri punya prioritas yang berbeda. Misalnya, yang paling besar kebutuhan untuk keamanan siber ini ya di perusahaan fintec, mereka harus anggarkan besar, karena seluruh bisnis mereka digital dan keamanan datanya harus tinggi," tutur dia. Untuk informasi lebih lanjut tentang layanan NTT Ltd., kunjungi www.hello.global.ntt. (dkk/jpnn)
CEO NTT Indonesia Solutions Hendra Lesmana menuturkan bahwa perusahaan harus memiliki disiplin diri untuk mengantisipasi terjadinya risiko serangan siber.
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad
- Ary Ginanjar Menilai Jakarta Pionir Manajemen Talenta Berbasis AI di Indonesia
- Gerak Cepat, Telkomsel Pulihkan Layanan Jaringan Internet saat Listrik Mati di Bali
- Wikipedia Berencana Memanfaatkan AI Untuk Memudahkan Editor dan Moderator
- Mark Zuckerberg Mengumumkan Pencapaian Jumlah Pengguna WhatsApp
- DTI-CX 2025 Sebagai Upaya Indonesia Menuju Masa Depan Digital
- Lewat Aplikasi Ini, Perjalanan Dinas Bisa Lebih Terstruktur dan Transparan