NU Tingkatkan Intensitas Dakwah untuk Masyarakat Perkotaan

NU Tingkatkan Intensitas Dakwah untuk Masyarakat Perkotaan
Suasana Diskusi LTN-NU Foto: NU-Online

jpnn.com, JAKARTA - Intensitas dakwah yang menyasar kepada masyarakat perkotaan perlu ditingkatkan Nahdlatul Ulama.

Hal ini menjadi salah satu poin yang diutarakan dalam diskusi bertema “Urgensi Dakwah di Masyarakat Perkotaan dan Perkantoran” yang digelar Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Demografi umat Islam di perkotaan terus meningkat, di samping karakternya yang relative berbeda dari masyarakat perdesaan juga membutuhkan strategi dakwah tertentu, sehingga memicu NU untuk membahasnya dengan sangat serius.

Hadir sebagai pembicara dalam diskusi yang bakal digelar bulanan ini adalah KH Maman Imanulhaq (Ketua LDNU), KH Asrorun Niam (Katib Syuriah PBNU), Ustadz Ali Sobirin (Wakil Ketua LTM NU), H Asrori Karni (Redaktur Senior Gatra), H Syamsul Huda (Ketua LAZISNU), dan Hadi Usmayadi (Ketua LTNNU).

Maman di hadapan forum memaparkan tentang fenomena gairah keagamaan masyarakat perkotaan yang mulai muncul sejak tahun 1980-an. NU sebagai organisasi besar mau tidak mau harus menyesuaikan dalam metode dakwah yang digunakan.

Menurutnya, NU saat ini mestinya tidak hanya berfokus pada masalah substansial, namun juga harus memperhatikan simbol-simbol keagamaan. Hal ini dikarenakan masyarakat perkotaan saat ini lebih berfokus pada penggunaan simbol agama tersebut.

“Jadi, dua hal itu yaitu memperhatikan simbol agama dan tetap menjaga substansi ajaran agama menjadi penting untuk diperhatikan,” katanya, dalam rilis resmi, Sabtu (14/10).

Asrorun Niam memiliki sudut padnang berbeda terkait permasalahan dakwah NU ini. NU tidak lagi mengedepankan cara dakwah yang konfrontatif, tapi juga diperlukan NU melakukan sinergi pendampingan terhadap objek dakwah.

Intensitas dakwah yang menyasar kepada masyarakat perkotaan perlu ditingkatkan Nahdlatul Ulama.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News