Nuh Sebut Mahasiswa Doyan Tawuran Orang Primitif
Senin, 15 Oktober 2012 – 19:20 WIB
JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menegaskan tindakan kekerasan fisik, tawuran dan semacamnya dalam menyelesaikan persoalan di kalangan pelajar dan mahasiswa harus dihentikan. Tindakan seperti itu menurutnya tidak bisa didorong, dibiarkan dan dianggap biasa. "Meskipun catatan yang kami miliki tidak semua perguruan tinggi seperti itu (rawan konflik). Selama cara itu bisa mencegah, sampai memberikan sanksi, kita harus all out," kata Nuh tegas di depan ratusan rektor yang hadir dalam pertemuan itu.
"Kita tidak sepakat dengan pembiaran dan memfasilitasi benturan yang lebih besar. Pilihan kedua kita menganggapnya sebagai sesuatu yang biasa saja kita tidak sependapat. Pilihan yang harus kita ambil adalah stop ini (tawuran)," kata Nuh dalam pertemuan dengan Rektor Perguruan Tinggi Negeri se-Indonesia di Kemendikbud, Senin (15/10) petang.
Baca Juga:
Dia mengatakan bahwa perguruan tinggi (PT) merupakan jenjang pendidikan terakhir. Karena posisinya itu, maka PT memiliki tugas luar biasa besar. Sehingga apa saja kekurangan yang dihasilkan jenjang pendidikan sebelumnya (SD-SMA), PT harus sanggup menambah, memoles, dan merombak yang dihasilkan jenjang sebelumnya itu.
Baca Juga:
JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menegaskan tindakan kekerasan fisik, tawuran dan semacamnya dalam menyelesaikan persoalan
BERITA TERKAIT
- Lewat Seminar Motivasi, Astra Meluncurkan Program Pembinaan di Lebak
- Biaya Kuliah Mahal, Status PTNBH Mulai Dipertanyakan
- Wakil Ketua MPR Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Konsisten Dilakukan
- Pertamina Goes to Campus 2024 Resmi Dibuka, ITB Dipilih sebagai Lokasi Pertama
- 200 Praja IPDN Masuk Latsitardanus XLIV, Rektor Hadi: Ikhlas & Tanggung Jawab
- Gelar IYSDGS 2024, Universitas Bakrie Dorong Anak-Anak Muda RI Lebih Banyak Aksi