Nyak Sandang, Penyumbang Pembelian Pesawat Pertama RI

Nyak Sandang, Penyumbang Pembelian Pesawat Pertama RI
Nyak Sandang saat di Istana Merdeka. Rabu (21/3). Foto: FERLYNDA/JAWA POS

Keduanya termasuk jenis Dakota DC-3. Panjang badan 19,66 meter dan rentang sayap 28.96 meter. Kecepatan terbangnya maksimum 346 km/jam.

Setelah pembelian pesawat tersebut, keluarga Nyak Sandang tidak pernah mengungkit lagi. Sebab, sejak awal mereka ikhlas.

Sementara itu, surat obligasi terbitan 1950 sebagai bentuk apresiasi dari pemerintah disimpan hingga warnanya sudah menguning.

Kontribusi Nyak Sandang tersebut akhirnya terungkap kembali ke publik setelah Maturidi mengunggahnya di grup percakapan ATC.

ATC pusat lalu menindaklanjuti. Dengan bantuan publikasi media lokal di Aceh, nama Nyak Sandang kian luas diperbincangkan.

Sebuah stasiun televisi di Jakarta kemudian mengundangnya ke ibu kota untuk acara bincang-bincang pada Selasa lalu (20/3).

Jadilah, hampir tujuh dekade setelah ikut menyumbang pembelian pesawat pertama Indonesia, Nyak Sandang untuk kali pertama naik burung besi milik sebuah maskapai penerbangan swasta.

’’Dua jam perjalanan dari rumah ke bandara. Dari Aceh ke Jakarta dua setengah jam,’’ jelas Khaidar.

Nyak Sandang, penyumbang pembelian pesawat pertama Republik Indonesia, bertemu Presiden Jokowi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News