Nyasar ke Malaysia, Subsidi Pupuk Sebaiknya Dialihkan ke Perluasan Lahan

jpnn.com - JAKARTA - Permintaan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menambah subsidi pupuk sebesar 9,55 juta ton dinilai tidak tepat. Pasalnya, pupuk bersubsidi justru banyak berkeliaran di mana-mana.
"Kenapa Menteri Pertanian selalu berpikir menambah subsidi pupuk. Sebenarnya di lapangan bukan masalah pupuk yang menyebabkan produktivitas pangan menurun, tapi karena keterbatasan lahan," ungkap Jazirun, anggota Komisi IV DPR RI dalam rapat kerja dengan Mentan Suswono, Selasa (17/6).
Dia menyebutkan fakta saat kunjungan ke Desa Saraswati. Di sana, pupuk bersubsidi banyak beredar di pasaran. Bahkan pupuk bersubsidi ditemukan juga di Malaysia. "Ini jelas kalau subsidi pupuk tidak tepat sasaran karena negara asing juga menikmati," ujarnya.
Dia menyarankan agar pemerintah tidak menambah subsidi pupuk lagi. Sebaiknya dananya dialihkan pada perluasan lahan pertanian dan sarana pertanian.
Dalam pemaparannya Mentan meminta tambahan anggaran subsidi pupuk dalam APBNP sebanyak Rp 4,03 triliun. Dalam APBN 2014 subsidi pupuk dianggarkan Rp 18,05 triliun. Dengan tambahan anggaran itu maka total subsidi pupuk mencapai Rp 22,08 triliun untuk pengadaan 9,55 juta ton pupuk. (esy/jpnn)
JAKARTA - Permintaan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menambah subsidi pupuk sebesar 9,55 juta ton dinilai tidak tepat. Pasalnya, pupuk
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Panen Padi 600 Hektare di Karawang, Pramono Sebut untuk Kebutuhan Warga Jakarta
- Nestle Dukung Pendidikan Nasional lewat Dancow Indonesia Cerdas
- Layanan Transfer Antarbank RTOL di JakOne Mobile Kembali Normal
- Harga Pangan Hari Ini Cukup Baik, Mak-Mak Pasti Senang
- LPCK Catat Pra-Penjualan Rp 323 Miliar di Awal 2025, Andalkan Hunian Terjangkau
- Bank Raya Bukukan Laba Bersih Rp 16,92 Miliar, Ini Penopangnya