Nyepi, Pecalang Antar Warga Salat Jumat

Nyepi, Pecalang Antar Warga Salat Jumat
Nyepi, Pecalang Antar Warga Salat Jumat
Menariknya, warga yang hendak salat kemarin dikawal oleh pecalang. Di kawasan Jalan Diponegoro menuju Masjid An-Nur nampak hanya ada satu orang pecalang yang berjaga. Dia terlihat ramah menyapa dan menjabat tangan setiap warga yang berjalan menuju masjid. Tak hanya warga sekitar Jalan Diponegoro saja salat Jumat di masjid An-Nur.

"Banyak juga teman dari Banjar Kaja, Sesetan yang jaraknya sekitar dua kilometer dari masjid juga berjalan kaki," ujar salah seorang warga, Supri yang ditemui di jalan.

Sementara itu, Imam Masjid An-Nur, Hoesin Muchtar, saat ditemui usai salat Jumat mengatakan, saat ini toleransi kehidupan beragama di baik sangat baik. "Sesuai instruksi gubernur, bagi yang salat Jumat silakan. Seandainya jauh dengan masjid, bisa mempergunakan fasilitas banjar, dengan berkoordinasi dengan kelian adat. Hubungan antarumat beragama di Bali sangat baik," ujar lelaki 70 tahun dalam salat kemarin bertindak sebagai imam sekaligus khatib itu.

Sementara itu, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Jalan Pulau Nias, Denpasar yang merupakan rumah sakit terbesar se-Bali dan Nusa Tenggara tetap beroperasi normal selama Nyepi. Sejak pagi hingga sore, tercatat lebih dari 20 pasien dilarikan ke Instalasi Rawat Darurat (IRD) RS Sanglah. Sebagian ada yang dilarikan dengan mobil pribadi dan ada yang diantar ambulans dengan pengawalan pecalang. Kebanyakan dari mereka dilarikan ke IRD dengan keluhan penyakit dalam.

DENPASAR - Mulai sekitar pukul 06.00 pagi kemarin (23/3) jalanan Kota Denpasar yang biasanya begitu akrab dengan kemacetan, berubah lengang. Tak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News