Obamamania Antusias Sambut Obama

Obamamania Antusias Sambut Obama
Para pendukung Obama di Eropa, menyambut kedatangan capres Partai Demokrat itu. Foto: AFP
BERLIN – Makin redupnya popularitas Presiden Amerika Serikat (AS) George W. Bush belakangan ini, mendatangkan berkah tersendiri bagi Barack Obama. Calon presiden (capres) Partai Demokrat itu dipastikan bakal mendapat sambutan hangat para pendukungnya di Jerman, Prancis dan Inggris, tiga negara Eropa yang kan dia kunjungi dalam waktu dekat. Apalagi, fenomena ”asal bukan Bush” sedang menggejala di sana.

    Sama seperti tiga presiden AS pendahulu Bush, Obama pun dijadwalkan berpidato di Kota Berlin, Jerman, Kamis besok. Sebelumnya, di hadapan para pendukung kebijakan AS di kota tersebut, John F. Kennedy, Ronald Reagan dan Bill Clinton menyampaikan pidato mereka yang terkenal. Diharapkan, senator 46 tahun itu pun akan memberikan sesuatu yang berkesan dalam pidatonya.

    ”Obama memproyeksikan visi tentang Amerika yang lebih baik,” ujar Georg Schild, pakar hubungan Jerman-Amerika di University of Tuebingen. Karena itu, tidak berlebihan jika warga Berlin, Paris dan London cukup antusias menantikan kunjungannya. Bukan hanya jiwa muda Obama atau semangat dan kemahirannya berpidato yang menarik perhatian Eropa, tapi juga kebijakan-kebijakan luar negerinya yang berseberangan dengan Bush.

    Bagi masyarakat Eropa, hanya ada dua hal penting yang mereka perhatikan tentang Amerika. Pertama, kelompok warga Amerika yang sinis, hanya mengutamakan bisnis dan cenderung agresif. Sementara, kelompok kedua terdiri dari orang-orang Amerika yang mengutamakan kebebasan, keadilan, dinamis dan yakin bahwa tidak ada yang mustahil. Poin penting yang membuat Obama lebih disukai masyarakat Eropa terletak pada dua cara pandang itu. Jika Bush masuk kelompok pertama, maka Obama berada di kelompok kedua. 

    Sepanjang sejarah, terbukti bahwa kelompok kedua lah yang selalu lebih mendapatkan tempat di hati masyarakat Eropa. ”Amerika sudah harus berubah. Sebab, apa yang bagus bagi Amerika akan bagus juga bagi dunia,” kata Maike Smerling, seorang dokter yang lahir dan dibesarkan di (dulu) Jerman Timur.

      Hal yang sama dipaparkan Ioannis Ioannidis, pria asal Stockholm, Swedia. Menurut dia, Obama adalah politikus yang berbeda dengan pejabat-pejabat AS lainnya. Sebab, dia mewakili kaum minoritas yang biasanya dipandang sebelah mata. ”Dia sangat rendah hati dan cerdas meski berasal dari keluarga biasa,” ujarnya.

    Tapi, di atas semuanya itu, capres kulit hitam pertama AS itu dikagumi Eropa karena ketepatannya membidik isu-isu yang berkaitan dengan benua tertua tersebut. Dalam pidato pertamanya tentang kebijakan luar negeri pekan lalu, Obama menyinggung perubahan iklim, diplomasi dengan Iran dan rencana penarikan pasukan dari Iraq. Selama ini, tiga isu yang paling diminati Eropa itu selalu dibahas dari sudut yang berbeda oleh Bush. Akibatnya, popularitas presiden penggagas Perang Iraq itu pun semakin merosot.

    Poling terakhir di Jerman, Prancis dan Inggris menunjukkan bahwa Obama masih lebih populer dibanding rivalnya, capres Partai Republik John McCain, di Eropa. Jumlah Obamamania (para pendukung setia Obama) di dataran Eropa pun semakin bertambah akhir-akhir ini. Terkait fenomena tersebut, pakar Amerika dari Dewan Hubungan Luar Negeri Jerman, Josef Braml, punya penjelasan tersendiri. ”Dia bukan Bush,” serunya.

BERLIN – Makin redupnya popularitas Presiden Amerika Serikat (AS) George W. Bush belakangan ini, mendatangkan berkah tersendiri bagi Barack

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News