Obat ini Diklaim Menurunkan Risiko Kematian Akibat COVID-19, Faktanya Begini

Obat ini Diklaim Menurunkan Risiko Kematian Akibat COVID-19, Faktanya Begini
Pil antivirus COVID-19 eksperimental, molnupiravir, yang sedang dikembangkan oleh Merck & Co Inc dan Ridgeback Biotherapeutics LP terlihat dalam foto selebaran tak bertanggal yang dirilis oleh Merck & Co Inc dan diperoleh Reuters pada 17 Mei 2021. (ANTARA/Merck & Co Inc/HO via Reuters/as)

Walau begitu, para pakar berharap nantinya obat pada akhirnya akan tersedia untuk kalangan masyarakat lebih luas.

Merck berharap bisa memproduksi pil untuk 10 juta orang pada akhir tahun 2021. Pemerintah Amerika Serikat bahkan sudah memesan sebanyak 1,7 program pengobatan yang sebenarnya tak cukup untuk semua orang warganya yang terkena COVID-19.

Biaya yang dikeluarkan sekitar 700 dolar Amerika per perawatan atau setara Rp 9,9 juta. Jumlah ini sekitar sepertiga dari biaya pengobatan antibodi monoklonal.

Rencananya, obat tersedia gratis untuk orang Amerika seperti halnya vaksin COVID-19 yang sudah beredar.

Sementara itu, Pfizer, Atea Pharmaceuticals dan Roche juga sedang mengembangkan pil serupa. Hasil dari uji klinis mereka diharapkan bisa dirilis dalam beberapa bulan ke depan.(Antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

Obat yang diproduksi perusahaan farmasi asal Amerika Serikat ini diklaim menurunkan risiko kematian akibat COVID-19, faktanya seperti ini.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News