Obat Inovatif Kanker Getah Bening Masuk Skema JKN, Bisa Diakses Banyak Pasien 

Obat Inovatif Kanker Getah Bening Masuk Skema JKN, Bisa Diakses Banyak Pasien 
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tidak Menular Kementerian Kesehatan, Dr. Eva Susanti, S.KP., M.Kes (kedua dari kanan) dalam diskusi media bertajuk Hari Kesadaran Limfoma Sedunia 2023: We Can’t Wait – to Focus on Our Feelings” yang digelar Cancer Information Support Center (CISC) dan Takeda, Jumat (15/9). Foto Mesya/JPNN.com

"Sebagian besar kasus limfoma Hodgkin menjangkiti usia muda yakni 15 – 30 tahun," katanya.

Pada usia dewasa yakni di atas 55 tahun meskipun secara biologis penyakitnya berbeda dengan yang terjadi di usia muda. Ditengarai ada keterlibatan dari berbagai faktor, termasuk histologi selularitas, virus Epstein-Barr, dan lain-lain.

“Kasus limfoma Hodgkin banyak ditemukan di usia muda karena sistem imun belum terbentuk secara matang, sehingga mudah mengalami perubahan,” ungkapnya.

Head of Patient Value Access PT. Takeda Indonesia Shinta Caroline, menegaskan komitmen perusahaannya terkait akses pengobatan inovatif bagi pasien limfoma Hodgkin.

Mereka bisa mendapatkan terapi inovatif melalui program JKN serta Program Bantuan Pasien, yaitu Takeda BISA. 

“Kami terus berupaya lebih jauh, juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi masyarakat akan berbagai penyakit,” ujarnya.

Komitmen ini diapresiasi Ketua CISC Aryanthi Baramuli Putri, apalagi, biaya pengobatan kanker sangatlah besar dan pasien membutuhkan berbagai bantuan yang bisa didapatkan untuk menjalani pengobatan hingga tuntas. 

"Program bantuan pasien akan sangat membantu meringankan beban biaya bagi pasien,” kata Aryanthi. (esy/jpnn)


Obat inovatif kanker getah bening masuk skema JKN sehingga bisa diakses banyak pasien.


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News