Obesitas Menekan Fungsi Testis

Obesitas Menekan Fungsi Testis
Phaidon L Toruan. FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS
Dijelaskan lagi, obesitas meningkatkan berbagai faktor risiko yang berhubungan dengan turunnya testosteron seperti obstructive sleep apnea ( penyumbatan saluran nafas waktu tidur), resistensi insulin ( diabetes), dan penyakit sindroma metabolik. "Pernyataan ini dibuat oleh Andret Guay dari Harvard Medical School yang dipublikasikan di Journal Andrology tahun 2009.  Kondisi ini meningkatkan peluang terjadinya disfungsi ereksi," beber dokter yang pernah menjabat corporate fitness training di beberapa perusahaan papan atas tanah air ini.

Dokter Fai mengatakan, akibat  kanjutan dari turunnya hormon testosteron adalah meningkatnya risiko serangan jantung. Disebutkan, penelitian kasus ini dilakukan oleh para ilmuwan di Boston University School of Medicine dan dipublikasikan di International Journal Impotence Research tahun 2009.  

Apa solusinya? "Solusi untuk mengatasi kelebihan lemak yang berakibat obesitas adalah kurangi lemak (fat loss), yang kata kuncinya adalah olahraga dan mengatur diet," terangnya.

Diterangkan, penggunaan tambahan hormon, seperti hormon testosteron pada pria, adalah salah satu alternatif untuk mempermudah usaha. "Tentunya beda penggunaan testosteron untuk kepentingan terapi, yang menggunakan Therapeutic dose, dengan penyalahgunaan hormon testosteron pada olahragawan," ujar pria yang kini dipercaya sebagai direktur Sport Science BTN itu. (sam/jpnn)

JAKARTA -- Hati-hati dengan kegemukan atau biasa disebut obesitas. Corporate Health Trainer, Phaidon L Toruan, mengingatkan, obesitas berkaitan erat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News