Obesitas Picu Gagal Jantung, Lebih Mematikan daripada Kanker

Obesitas Picu Gagal Jantung, Lebih Mematikan daripada Kanker
dr. Leonardo Paskah Suciadi, Sp.JP. FIHA, gagal jantung merupakan komplikasi dari penyakit jantung dan sifatnya lebih mematikan dibandingkan Cancer. Foto tangkapan layar zoom

jpnn.com, JAKARTA - Peringatan bagi orang yang memiliki berat badan melebihi batas normal atau obesitas. Pasalnya, obesitas menjadi salah satu pemicu gagal ginjal.

Menurut dr. Leonardo Paskah Suciadi, Sp.JP. FIHA, gagal jantung merupakan komplikasi dari penyakit jantung. Itu sebabnya setiap tanggal 10-16 Mei diperingati sebagai pekan peduli gagal jantung internasional sehingga ini menunjukkan pentingnya gagal jantung. 

"Gagal jantung merupakan komplikasi akhir dari semua jenis penyakit jantung. Baik itu penyakit jantung koroner, katub," kata dokter Paskah dalam Online Health Talk yang dirangkaikan dengan Grand Launching Klinik Gagal Jantung Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Sabtu (8/5).

Dia mengatakan perjalanan penyakit gagal jantung seperti cancer. Namun, ini tidak diketahui masyarakat awam. Padahal jumlah kasus gagal jantung sangat banyak. 

Berdasarkan publikasi paper international, lanjutnya, di Indonesia sekitar 4-5 persen penduduk Indonesia saat ini memiliki prevalensi gagal jantung.

"Katakanlah Indonesia penduduknya 300 juta, maka sekitar 15 juta menderita gagal jantung saat ini," kata dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di Siloam Hospitals Kebon Jeruk ini.

Dokter Paskah melanjutkan, paper international juga menyebutkan, 2 persen penduduk usia di bawah 60 tahun memiliki kans menderita gagal jantung dengan segala penyebabnya.

Angka ini melonjak di atas 10 persen pada mereka yang usianya di atas 70 tahun. "Data penelitian di tempat kami yang saya kumpulkan sejak 2020, sepertiga pasien gagal jantung yang kami rawat di Siloam Hospitals Kebon Jeruk usia di atas 75 tahun," ungkapnya. 

dr. Leonardo Paskah Suciadi, Sp.JP. FIHA, gagal jantung merupakan komplikasi dari penyakit jantung dan sifatnya lebih mematikan dibandingkan kanker.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News