Obsesi terhadap Modi

INDIA adalah contoh negara demokrasi sekuler yang terkenal di Asia. Mayoritas penduduknya memeluk agama Hindu tetapi sebagiannya yaitu lebih dari 138 juta jiwa penganut agama Islam, Kristen, Budha, hingga Parsi dan Jain yang tak terhitung jumlahnya.

Sejak merdeka di tahun 1947, inklusifitas yang dimiliki Republik ini telah bertahan dari segala ancaman baik dari internal maupun eksternal, mulai dari pertumpahan darah semasa “Partition” – perpecahan antara India dan Pakistan hingga tragedi penghancuran Masjid Babri di tahun 1992 dan kerusuhan anti-Muslim di Gujarat pada tahun 2002.

Namun, dengan pemilihan umum yang akan dilangsungkan tahun 2014 nanti, kontrak sosial Nehruvian (sebutan untuk kebijakan Nehru) yang diinterpretasikan dan diatur oleh partai Kongres serta dipantau oleh Sonia Ghandi terlihat sedang menghadapi sebuah tantangan besar.

Kondisi perokonomian India hanya menunjukkan angka 5.5% saja dari pertumbuhan PDB di tahun 2012. Hal ini diperparah dengan tuduhan korupsi dan kesalahan manajemen yang ditujukan kepada PM India saat ini Manmohan Singh. Bahkan kesediaan partai untuk menunjuk keturunan dari dinasti Nehru, Rahul Gandhi (anak dari Sonia Gandhi) untuk membawanya ke 2014 tampaknya masih abu-abu.