Ogah Dirawat di Rumah Sakit, Supri Malah Nekat Terjun ke Sungai, Hilang!

Ogah Dirawat di Rumah Sakit, Supri Malah Nekat Terjun ke Sungai, Hilang!
Petugas dibantu warga mencari korban. Foto: prokal.co

Dirinya pun tidak mengetahui secara pasti penyebab awal anak pertama dari dua bersaudara itu alami gangguan jiwa. Dia menyangkal jika penyebabnya karena tekanan pekerjaan, maupun beban hidup.

Namun, saat di Sangatta anaknya memang kerap mengonsumsi minuman keras, termasuk minuman keras oplosan hingga obat-obatan terlarang.

"Dia suka ambil ayam orang. Uangnya untuk beli itu. Motornya, motor orang juga pernah digadainya, uangnya untuk hal-hal yang tidak benar. Kalau soal pekerjaan seperti bukan jadi sebab dia sakit seperti ini," tuturnya.

"Supri sudah berkeluarga. Istri dan anaknya ada di Sulawesi. Pernah dibawa ke Sangatta. Tetapi karena tingkah lakunya seperti itu, istri dan anaknya balik lagi ke Sulawesi," imbuhnya.

Walaupun anaknya tergolong memiliki banyak masalah, namun dirinya tetap sayang Supri. Jika anaknya ditemukan, dirinya tetap akan membawa Supri kembali ke Sangatta.

"Walau bagaimana pun dia itu anak saya. Semoga cepat ketemu dia, mohon bantuan dan doanya," pintanya.

Di lain pihak, Wakil Direktur Pelayanan RSKD Atma Husada Mahakam, dr Jaya Mualimin menjelaskan, Supri telah menjalani perawatan di rumah sakit jiwa sejak 29 September 2019. Dan telah sebulan dilakukan perawatan di rumah sakit.

Selama perawatan intensif di rumah sakit, kondisi korban makin membaik dan sudah tenang. Kemarin Supri diperbolehkan pulang, dijemput oleh ibunya. Namun, ibu Supri masih merasa perlu agar anaknya kembali dirawat di rumah sakit, hal itulah yang diduga membuat korban melarikan diri dan nekat menceburkan diri ke SKM.

Supri, 34, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) nekat menceburkan diri ke Sungai Karang Mumus (SKM) setelah menolak dirawat di rumah sakit jiwa (RSJ).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News