Oh!! Bocah 12 Tahun Diperkosa Selama 4 Hari di 4 Lokasi

Oh!! Bocah 12 Tahun Diperkosa Selama 4 Hari di 4 Lokasi
'Cinderela', korban kebiadaban sejumlah pria, saat dimintai keterangan di Mapolresta Samarinda, Selasa (14/3). Foto: Restu/Kaltim Post

jpnn.com, SAMARINDA - Beban berat harus ditanggung bocah 12 tahun. Sebut saja namanya Cinderela. Masih belia, tapi sudah menjadi korban kebiadaban sejumlah pria.

Kini warga Samarinda Seberang itu masih trauma. Wajahnya penuh rasa takut. Sorot mata tajam ketika melihat seseorang yang tak dikenal berada di dekatnya.

Saat memberikan keterangan di hadapan penyidik di Mapolresta Samarinda, sorot matanya tidak beraturan. Korban yang belum lama menginjakkan kakinya di Kota Tepian itu jadi korban pemerkosaan di empat lokasi dalam empat hari berturut-turut.

Disekap dan dipaksa meladeni tindakan tak senonoh sekelompok orang, Cinderela tak mampu melawan. Pria yang dihadapi lebih besar dari dirinya. Mencoba meronta dan meminta pertolongan, sayang, teriakan gadis belia 12 tahun itu tak ada yang mendengar.

Berdasarkan penuturan orang tua korban, AR (38), dirinya menduga, ada kejanggalan pada anaknya. “Tiba-tiba menghilang,” ujar pria berbadan gempal itu, seperti dilansir Kaltim Post.

Empat hari menghilang tanpa kabar, Cinderela lantas ditemukan tak jauh dari kediamannya. Dari sana, perempuan yang berencana melanjutkan pendidikan di ibu kota Kaltim itu akhirnya bercerita.

AR yang mendengar anaknya sebagai korban tindakan kekerasan seksual naik pitam. Mengajak rekannya yang lain, AR lantas menemukan satu pelaku. Diselimuti amarah yang luar biasa, pelaku berinisial NT itu sempat jadi bulan-bulanan keluarga korban hingga akhirnya sempat diamankan ke Polsekta Samarinda Seberang.

Setelah satu terduga pelaku diamankan, AR sempat mengeluh atas tindakan pemerintah yang dianggap lamban menangani permasalahan yang menyangkut anaknya tersebut. Karena sebelum perkaranya dilaporkan ke polisi, Cinderela sempat dibawa ke rumah aman oleh lembaga pemerintahan yang menangani permasalahan perempuan dan anak. “Padahal, pelaku itu berkeliaran terus dan dari perwakilan lembaga sendiri yang meminta untuk penyelesaiannya diambil alih,” ungkap AR.

Beban berat harus ditanggung bocah 12 tahun. Sebut saja namanya Cinderela. Masih belia, tapi sudah menjadi korban kebiadaban sejumlah pria.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News