Oh Kasihan, Repotnya Persija dan Bali United 5 Hari Ini

Oh Kasihan, Repotnya Persija dan Bali United 5 Hari Ini
Marko Simic (tengah) bersama skuat Persija lainnya sudah berada di bandara hanya beberapa saat setelah pertandingan di Manahan, Solo. Foto: Angger Bondan/Jawa Pos

Setelah pertandingan pun, jumpa pers kepada awak media harus dipercepat. Hanya satu sesi yang terdiri atas tiga pertanyaan. ’’Kami mohon maaf, kami harus mengejar flight,’’ kata Eko kepada media yang sudah menanti Persija setelah laga.

Di semifinal saja, mereka harus main dua kali dalam tiga hari. Hanya ada jeda waktu sehari untuk istirahat. Untuk menuju bandara kemarin, kurang lebih ada dua mobil polisi yang mengawal bus Persija sepanjang perjalanan. Itu belum termasuk beberapa motor patroli dari Polresta Surakarta yang stand by di beberapa perempatan untuk mengatur lalu lintas.

Berangkat dari stadion pukul 17.05, Persija sampai di bandara 30 menit kemudian, setelah menempuh jarak sekitar 11 kilometer. Menembus padatnya lalu lintas Kota Solo di sore hari.

Selain kelelahan, risiko cedera jadi momok paling menakutkan bagi Persija. Pelatih Persija Stefano Cugurra Teco pun menyebut jadwal timnya sangat tidak ideal. ’’Kasihan pemain, mereka harus bermain tiga kali dalam lima hari,’’ tegasnya.

Tapi, nasi sudah menjadi bubur. Teco pun harus berkompromi dengan jadwal yang ada. Berbagai cara dilakukannya. Salah satunya adalah benar-benar menghemat tenaga para pemain inti.

Ya, dalam dua pertandingan semifinal melawan PSMS, Teco memakai semua jatah pergantian pemain untuk meminimalkan risiko kelelahan dan cedera. Di leg pertama pada 10 Februari lalu, enam pemain masuk menggantikan para starter.

Di leg kedua, sama. Enam pemain pengganti juga masuk. Dua pemain andalan, Riko Simanjuntak dan Marko Simic, tak dimainkan penuh selama 90 menit. ’’Sebelum pertandingan, saya diskusi kepada pemain. Siap atau tidak, lelah atau kuat. Saya tidak mau paksa,’’ ujarnya.

Saat pertandingan pun, pelatih asal Brasil itu bakal secepatnya mengambil keputusan jika melihat pemainnya kelelahan atau cedera. Menggantinya di luar skema yang sudah disusun. ’’Tidak peduli main bagus atau tidak. Saya tidak mau ada cedera, saya lihat harus diganti, ya diganti,’’ ungkapnya.

Persija dan Bali United harus melakoni dua turnamen yang sama pentingnya. Satu buat gengsi di Tanar Air, satunya lagi demi nama Indonesia di Asia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News