Oh Tidak! Kenapa Debby? Mengapa Praveen?

jpnn.com, BIRMINGHAM - Ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Debby Susanto gagal mempertahankan gelarnya di All England 2017. Pasangan peringkat enam dunia itu kandas di babak pertama dari lawan yang di atas kertas di bawah mereka.

Dalam game di Barclaycard Arena, Birmingham, Rabu (8/3) malam, Praveen/Debby kalah dari Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang, peringkat 18 dunia) 17-21, 21-19, 12-21 dalam waktu 55 menit (statistik BWF).

“Kami terlambat start di game pertama tadi, jadinya nggak enak terus di lapangan. Padahal itu bagian yang penting. Kalau kami bisa main lebih baik dari awal, lawan pasti tidak akan berkembang. Kami tampil underperform,” kata Praveen di laman resmi PBSI.

Senada, Debby juga mengatakan mereka tampil di bawah penampilan ideal mereka. “Kami mainnya kalah agresif dan mengontrol pukulan. Karena kalah agresif, kami jadi kebawa pola permainan lawan,” ujar Debby.

Hasil ini tidak sesuai harapan Praveen/Debby yang sudah melakukan persiapan khusus buat All England 2017. “All England jadi salah satu target kami tahun ini. Persiapannya juga kurang lebih sudah dua bulan. Tapi ternyata kami memang belum bisa tampil maksimal,” ucap Praveen.

“Setelah ini kami akan tampil di Swiss Open. Kami harus bisa main lebih baik, karena di sini kami kehilangan banyak poin,” imbuh Debby.

Namun bukan cuma Praveen/Debby yang gagal mempertahankan gelar di All England. Dua juara bertahan lainnya juga sudah gugur di babak pertama. Tunggal putri Nozomi Okuhara asal Jepang, dikalahkan pemain India, Saina Nehwal.

Sedangkan juara ganda putra All England tahun lalu, Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov dari Rusia, menyerah dua game langsung dari pasangan Denmark, Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding. (adk/jpnn)