Oh..Banjir dan Longsor Melanda Sierra Leone, 312 Orang Tewas
jpnn.com, FREETOWN - Sedikitnya 312 orang tewas dan lebih dari 2.000 orang kehilangan tempat tinggal setelah banjir besar dan tanah longsor melanda ibu kota Sierra Leone, Freetown, Senin (14/8) siang waktu setempat.
AFP melansir, hingga kini banyak rumah terendam dan jenazah korban masih mengambang di air. Juru bicara Palang Merah Patrick Massaquoi mengatakan, jumlah korban tewas adalah 312 tapi bisa meningkat lebih jauh. Tim survei masih terus menghitung jumlah korban di ibu kota dari salah satu negara termiskin di dunia ini.
"Saya menghitung lebih dari 300 mayat dan lebih banyak lagi yang akan datang," kata Mohamed Sinneh, seorang petugas di kamar mayat Rumah Sakit Connaught Freetown.
Dia mengatakan, fasilitas atau tempat untuk meletakkan tubuh tak bernyawa itu sudah penuh, tak ada tempat lagi.
Dalam sebuah pidato resmi, Senin malam, Presiden Ernest Bai Koroma mengatakan pemerintah sedang mendirikan pusat-pusat tangap darurat secepat mungkin. Dia juga memohon persatuan dari warganya, yang di sisi lain masih berjuang keluar dari wabah Ebola dan perang sipil yang berkepanjangan.
"Sekali lagi, kesedihan datang. Banyak yang telah kehilangan nyawa, banyak yang terluka parah dan miliaran harta Leones hancur dalam banjir dan tanah longsor. Mari bersatu," katanya. (adk/jpnn)
Sedikitnya 312 orang tewas dan lebih dari 2.000 orang kehilangan tempat tinggal setelah banjir besar dan tanah longsor melanda ibu kota Sierra Leone,
Redaktur & Reporter : Adek
- Spanyol dan Negara-Negara Eropa Ini Pertimbangkan Mengakui Negara Palestina
- Korsel Bentuk Kementerian Khusus untuk Atasi Angka Kelahiran Rendah
- Angkatan Laut Malaysia Selidiki Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan 10 Personel
- Israel Buka Perbatasan untuk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
- 70 Tahun Kerja Sama Ukraina-UNESCO, Kesedihan & Keberanian Melindungi Budaya
- Israel Serbu Rafah, Amerika Tunda Penjualan Senjata