OIC Youth Tak Terima Bahasa Arab Disebut Ciri Teroris

OIC Youth Tak Terima Bahasa Arab Disebut Ciri Teroris
Sekretaris Jenderal (Sekjen) OIC Youth Indonesian Bintang Wahyu Saputra. Foto: Dokpri

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Organization of Islamic Cooperation (OIC) Youth Indonesian Bintang Wahyu Saputra menilai pernyataan pengamat intelijen Susaningtyas Nefo Kertopati yang menyatakan bahwa bahasa Arab sebagai ciri teroris merupakan kesesatan berpikir yang hakiki dan tuduhan tak berdasar.

"Aneh saja saya melihat ada seorang pengamat intelijen yang sesat pikir kayak beliau. Masak bahasa Arab dibilang ciri teroris? Ini referensi dari mana? Jangan ngawur deh!," ujar Bintang kepada wartawan di Jakarta, Jum'at (24/9).

Menurut Bintang, apa yang disampaikan oleh Susaningtyas ini dapat memicu merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Bahkan bisa saja akan berakibat kepada kemarahan orang Arab karena bahasa mereka dianggap sebagai teroris.

"Saya menduga Susaningtyas tidak memahami bahasa Arab sehingga disangkutkan dengan teroris. Beliau tidak seperti pengamat. Pengamat kok malah menuduh?. Atau jangan-jangan beliau ini memang islamopobia. Makanya, semua yang berbau Arab dan islam dikira sumber terorisme," kata Bintang.

Kalau memang Susaningtyas ini islampobia, tambah Bintang, OIC Youth Indonesia siap untuk memberikan pesantren kilat kepada beliau.

"Biar beliau bisa belajar agama islam. Biar beliau tidak serampangan lagi mengatakan bahasa Arab sebagai teroris," tegas Bintang.

Tak hanya pesantren kilat, tambahnya, OIC Youth Indonesia pun akan memperkarakan hal ini kepada mahkamah internasional. Sebab, pernyataannya memuat ujaran kebencian terhadap suku bangsa dan ras tertentu di dunia.

"Kami akan melaporkan Susaningtyas Nefo Kertopati atas pernyataan nya yang mengandung unsur kebencian dan menuduh salah satu ras di dunia sebagai teroris. Lebih tepatnya menuduh bahasa Arab sebagai teroris," tutup Bintang.

OIC Youth menilai pernyataan pengamat intelijen Susaningtyas Nefo Kertopati yang menyatakan bahwa bahasa Arab sebagai ciri teroris merupakan kesesatan berpikir yang hakiki dan tuduhan tak berdasar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News