OKI dan Lubuklingau Diterjang Puting Beliung, Warga Panik

OKI dan Lubuklingau Diterjang Puting Beliung, Warga Panik
Rumah rusak akibat angin puting beliung. ILUSTRASI. Foto: Dok. JPNN.com

Rumah yang roboh disapu angin puting beliung, salah satunya dihuni keluarga Naldi (44) dan Megawati (42). Suami dan ketiga anaknya sedang tidak berada di rumah, hanya Megawati sendirian. “Sudah hujan turun, angin berputar-putar dari arah depan rumah. Dia bertahan dalam rumah, sambil berdoa,” kenang Megawati.

Angin lalu mengangkat kerangka dan atap seng rumahnya, Megawati akhirya berlari ke luar rumah. Selang lima menit kemudian, dinding batu bata rumahnya yang belum diplester akhirnya roboh. “Perabotan hancur, rumah roboh. Kerugian sekitar puluhan juta rupiah,” tuturnya, didampingi suami, Naldi.

Plt BPBD Provinsi Sumsel, Iriansyah, mengaku pihaknya sudah menyiagakan personel BPBD di seluruh Sumsel. Tak lain mengantisipasi bencana banjir atau longsor termasuk puting beliung memasuki musim penghujan ini. ”Termasuk sektoral terkait untuk mengantisipasi kondisi ini,” terangnya.

Untuk sarana dan prasarana sudah disiapkan dan kini ada di setiap kabupaten/kota. Sehingga apa yang dibutuhkan dapat secepatnya dibantu untuk mengevakuasi para korban. Dikatakan, semua daerah di dataran rendah berpotensi banjir akibat hujan deras dan puting beliung. “Seperti OKI, Ogan Ilir, Muba, Banyuasin, dan lainnya,” singkatnya.

Terpisah, Staf bagian Prakiraan Cuaca Stasiun Metereologi Bandara SMB II Palembang, V Sinta Andayani MT, mengatakan masyarakat harus mewaspadai ancaman puting beliung. Sebab, sering terjadi pada saat pancaroba peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan atau sebaliknya.

Biasanya menjelang turun hujan, ada tanda-tanda alam yang bisa dijadikan petunjuk awal akan terjadi puting beliung. Yakni cuaca yang panas dan dalam waktu yang tidak lama, berubah menjadi mendung dan timbul angin kencang dan hujan deras. “Potensi puting beliung sulit diprediksi karena cakupannya sempit dan kejadiannya tiba-tiba dengan durasi waktu yang singkat kira-kira 10-15 menit,” terangnya.

Masyarakat diimbau mengenali tanda-tanda alam tersebut agar dapat secara mandiri terhindar dari bahaya yang ditimbulkannya. “Kecepatan angin pada saat puting beliung bisa mencapai lebih dari 60 km/jam, sementara untuk suhu udara di Palembang saat ini 25,4 derajat celsius,” pungkasnya. (gti/wek/uni/air/ce2)


Hujan lebat yang mengguyur berbagai daerah di Sumsel, kemarin (18/10), menimbulkan sejumlah kerusakan.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News