Okky Madasari Meraih Khatulistiwa Literary Award 2012 berkat Maryam
Enam Bulan Riset di Komunitas Ahmadiyah yang Terusir
Rabu, 12 Desember 2012 – 00:12 WIB
"Halamannya memang luas, tapi bangunannya masih sederhana. Belum direnovasi sejak dibeli dua tahun lalu," kata Okky.
Saat Jawa Pos memasuki ruang tamu, seekor kelinci mungil melesat berlari ke luar. "Itu peliharaan saya. Iseng-iseng. Lucu sih," ujar perempuan 28 tahun tersebut.
Dari rumah yang asri itulah Okky menulis hampir sebagian besar karyanya. Mulai novel pertama Entrok (2010), 86 (2011), hingga Maryam (2012). "Menulis novel adalah bagian dari upaya saya untuk melakukan kritik sosial," ungkap penggemar berat novelis Rusia Anton Chekov dan Fyodor Dostoyevsky itu.
Penghargaan KLA 2012 merupakan capaian tertinggi Okky dalam karir kepenulisannya. Dia pun meraih penghargaan itu pada usia yang relatif muda. Para pemenang KLA tahun-tahun sebelumnya rata-rata adalah penulis senior. Mulai Avianti Armand yang berusia 42 tahun saat mendapat gelar tersebut tahun lalu hingga Gus tf Sakai, 47, yang meraih KLA pada 2007.
Penghargaan sastra Khatulistiwa Literary Award (KLA) 2012 jatuh ke tangan Okky Madasari. Novel berjudul Maryam yang dia tulis dinobatkan sebagai
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor