Oleh-Oleh dari Perjalanan ke Papua (4)

Untuk Dapat Emas, Penambang Setor Rp 100 Ribu Per Bulan

Oleh-Oleh dari Perjalanan ke Papua (4)
Foto: Nany Wijaya/JAWA POS
Ke Papua tanpa ke Wamena memang tidak lengkap. Tapi, ke Wamena tanpa ke Timika juga belum sempurna. Sebab, dua kota itu memiliki kehidupan yang bertolak belakang. Padahal, suku asli yang hidup di sana lebih banyak. Salah satunya suku Dani. Apa saja persamaan dan perbedaan kedua kota itu, inilah pengalaman wartawan Jawa Pos NANY WIJAYA.

UNTUK sampai ke Wamena, kita harus ke Jayapura dulu. Sebab, inilah satu-satunya pintu masuk ke "ibu kota" Lembah Baliem itu. Padahal, tidak ada penerbangan langsung dari luar Papua ke Jayapura. Semua pesawat harus transit di Biak, Sorong, atau Timika.

Saya memilih berhenti di Timika karena inilah jalur terpendek dari Surabaya ke Jayapura. Selain ingin melihat dari dekat Kuala Kencana, kotanya Freeport yang dijuluki Amerika-nya Papua, juga untuk menengok harian Radar Timika, anak perusahaan Cendrawasih Pos (Jawa Pos Group).

Ke Papua tanpa ke Wamena memang tidak lengkap. Tapi, ke Wamena tanpa ke Timika juga belum sempurna. Sebab, dua kota itu memiliki kehidupan yang bertolak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News