Olvah Alhamid Soroti Nasib Guru Honorer di Papua

jpnn.com, JAKARTA - Puteri Indonesia Intelegensia 2015, Syarifah Olvah Bwefar Alhamid bertekad memperjuangkan nasib para guru honorer yang kurang mendapat penghargaan atas jasa mereka.
Hal itu disampaikan Olvah dalam diskusi bertajuk 'Pentingnya Suara Generasi Muda Indonesia' di kawasan Jatipadang, Pasari Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (8/4).
"Di Papua masih banyak guru honorer yang kurang dihargai. Padahal, peran guru bagi pendidikan sangat penting untuk kemajuan masyarakat," ujar Olvah Bwefar Alhamid.
Selain itu, dia juga akan memperjuangkan keersediaan fasilitas kesehatan di tanah Papua, mengingat angkat kematian ibu melahirkan masih tinggi.
"Saya tidak mau lagi ada mama-mama Papua yang harus kehilangan nyawa karena kurangnya fasilitas kesehatan," kata Olvah.
Guna mewujudkan mimpinya itu, Olvah pun terjun ke politik dan bergabung dengan Partai Nasdem.
Dia juga mengajak anak muda untuk berani bersuara dan ambil bagian dalam dunia politik. Menurutnya, tidak hanya kaya untuk menjadi politikus.
"Siapa saja bisa yang punya keinginan besar untuk melakukan perubahaan bisa terjun ke politik," tutur Olvah.
Olvah Alhamid menyoroti nasib para guru honorer di Papua, yang dinilainya kurang dihargai.
- Jumlah PPPK Terus Bertambah, Guru Honorer dan Tendik Terkena PHK
- Tutup Kegiatan RBN NasDem, Surya Paloh Minta Anak Muda Berjuang Bangun Bangsa
- Dewan Pakar BPIP Djumala: KAA, Legacy Indonesia dalam Norma Politik Internasional
- Penyebab Utama Kartu Ujian PPPK Tahap 2 Belum Bisa Dicetak, Jangan Panik ya
- Mendikdasmen: Tunjangan Guru Honorer Non-Serdik Tidak Dihitung dari Januari
- Mendikdasmen Ungkap Kategori Guru Honorer yang akan Ditransfer Tunjangan Bulanan