Omar Succarieh, Pemilik Toko Buku Islami di Brisbane Dihukum 4,5 Tahun

"Keluargamu jelas dirugikan. Namun umat Islam dirugikan oleh pelanggaran Anda sebab adanya ketakutan bahwa mereka mungkin berbahaya karena orang pikir Anda mewakili umat Islam, padahal Anda jelas-jelas tidak mewakili," katanya.
Baca Juga:
"Ini merugikan masyarakat Australia secara keseluruhan dan jelas-jelas merusak kohesi sosial dalam masyarakat kita yang toleran, masyarakat yang multikultural," tutur Hakim Atkinson.
AFP sudah peringatkan Succarieh
Hakim Atkinson juga menyatakan Succarieh sadar bahwa dia melanggar hukum sebab pihak Australian Federal Police (AFP) telah memperingatkannya terkait dukungan kepada warga Australia yang terlibat konflik di Suriah. Peringatan itu disampaikan AFP setelah mengetahui dua saudara Succarieh berada di sana.
"Bukti menunjukkan bahwa Anda menyadari kemungkinan Anda diawasi oleh pihak berwenang federal serta bahwa telepon Anda mungkin dipantau," katanya.
"Makanya Anda melakukan pembicaraan dengan Abraham dengan memakai telepon tersembunyi," katanya.
Namun Hakim Atkinson mengakui tak ada bukti bahwa terdakwa berencana membantu kegiatan terorisme di Australia.
Hakim Atkinson mempertimbangkan masa tahanan selama 90 hari yang telah dijalani Succarieh dalam tahanan isolasi.
Dikurangi dengan masa tahanan tersebut, Succarieh akan berhak mendapatkan pembebasan bersyarat kurang satu tahun dari sekarang.
Omar Succarieh, seorang pria asal Queensland, dijatuhi hukuman penjara 4,5 tahun karena terbukti bersalah melanggar larangan keterlibatan dalam konflik
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM