Omnibus Law dan Politik Belah Bambu
Oleh: Chazali Husni Situmorang

Para profesi tenaga kesehatan yang berhimpun dalam organisasi profesi meragukannya.
Bagi mereka, yang terbayang ke depan adalah investor itu seperti lintah darat yang menghisap darah rakyat yang sedang sakit.
Para tenaga medis hanya dapat memandang pilu tidak bisa berbuat apa-apa, karena tangannya telah terikat tidak berkutik atas nama Undang-Undang Omnibus.
Mereka itu, para organisasi profesi, berteriak menolak, melawan, tetapi perlawanan semakin lama semakin lemah, soliditas menurun, karena lawan tidak seimbang, licin, liat dan lentur.
Insan kesehatan sudah pasrah, tidak bisa berharap pada rejim sekarang ini.
Pintu untuk mendapatkan keadilan sepertinya semakin memudar.
Mereka berharap agar rezim ini berakhir sesuai dengan konstitusi melalui Pemilu 2024.
Semoga pemerintahan baru nantinya benar-benar membawa PERUBAHAN. Change or Die. (***)
Produk undang-undang yang dihasilkan dengan menggunakan metode omibus law tiada hentinya terjadi penolakan, politik belah bambu sedang dimainkan...
- Sosialisasi MBG di Tulungagung, Legislator Ajak Masyarakat Wujudkan Indonesia Emas
- Gubernur Rudy Mas’ud Mengunjungi Kediaman Dedi Mulyadi, Ini yang Bahas
- Soal RUU Perampasan Aset, Dave Golkar: Kami Siap Membahas
- Anggota Panja DPR Dukung Usulan Forkopi, Ini Isinya
- Usung Konsep Persamaan Gender, Womens Day Run 2025 Akan Digelar Besok
- Refleksi Hardiknas 2025, Lita Nilai Kesenjangan Pendidikan Masih Jadi Tantangan Besar