Omset Pertamax Naik 100 Persen

Omset Pertamax Naik 100 Persen
Warga membeli pertamax di sebuah SPBU. Foto: Fedrik/dok.JPNN

Namun berbeda di SPBU 044-50119 Jalan Pamularsih nomor 50. Omset premium tidak ada penurunan atau pun kenaikan yang signifikan.

"Stabil. Premium sebelum harga BBM naik omsetnya 14 ton. Sekarang juga sama 14 ton," kata Ratno, staff SPBU di wilayah Kecamatan Semarang Barat tersebut.

SPBU yang menjual empat jenis BBM tersebut hanya mengalami kenaikan omset di pertamax saja. Dikatakannya, BBM jenis Solar dan Pertamax plus juga stabil omsetnya. "Warga tidak ada yang mengeluh. Hanya omongan kenapa bisa naik saja, dan itu tidak banyak. Mungkin kaget saat harga BBM naik. Sekarang pun sudah biasa saja," jelasnya.

Salah satu pengguna premium, Wikha Setiawan, merasa resah atas kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut. Ia yang setiap hari bekerja menggunakan sepeda motor harus merogoh kocek lebih banyak. Padahal, upah kerja di tempatnya bekerja tidak naik.

"Resah tentunya. Kalau gaji tetap ya bingung. Sementara kebutuhan sehari-hari juga pasti naik harganya," kata Wikha kepada Jateng Pos (grup JPNN).

Ia berharap, Upah Minimum Regional (UMR) dan Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) disesuaikan dengan kenaikan harga BBM. Dengan begitu, masyarakat tetap tenang ketika harga BBM naik. "Persoalannya itu. UMK juga harus dinaikkan," ungkapnya. (ris)


SEMARANG -- Pascakenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yakni premium dan solar, penjualan pertamax naik. Hal itu berdasar pantauan di


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News