Operasi Lancang Kuning, 11 Kapal Bersenjata Ini Bergerak ke Perbatasan Negara, Lihat

Kepala KPU BC Batam Ambang Priyonggo menyebut perairan perbatasan Indonesia dengan negara tetangga, rawan potensi pelanggaran hukum di laut, seperti penyelundupan, mengingat kepadatan lalu lintas kapal di sana.
Oleh karena itu, sinergi, dan kolaborasi antarinstansi diperlukan untuk mewujudkan perairan perbatasan yang kondusif.
Sementara itu, Wakil Komandan Lantamal IV Kolonel Marinir Andi Rahmat M menyampaikan target operasi gabungan juga menyasar pelanggaran kedaulatan negara, seperti kapal asing yang memasuki wilayah perairan Indonesia secara ilegal terutama di Kepri.
"Hal-hal demikian dapat mengganggu kedaulatan Indonesia, sinergi antarinstansi diperlukan dalam melaksanakan penegakan hukum di laut, terutama di perairan perbatasan Indonesia," ujar Andi.
Baca Juga: Kesaksian Nelayan Penemu Benda Mirip Tank Tempur di Perairan Bintan
Operasi gabungan melibatkan Kanwil DJBC Khusus Kepri, KPU Bea Cukai Batam, PSO BC Tanjung Balai Karimun, PSO BC Batam. Sementara dari TNI AL melibatkan Lantamal IV, Lanal Batam, dan Lanal Tanjung Balai Karimun. (ant/fat/jpnn)
Operasi Lancang Kuning TNI AL bersama Bea Cukai mengerahkan 11 kapal bersenjata ke perairan perbatasan negara antara Indonesia dengan Malaysia dan Singapura.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Sudirman Cup 2025: Sempat Tertinggal 0-2, Jepang Mengalahkan Malaysia
- KSAL Minta Tunggakan BBM TNI AL Rp 5,45 T ke Pertamina Diputihkan, Bahlil Berkata Begini
- Produksi Rokok Turun 4,2 Persen, Ini Penyebabnya
- Soal Pembayaran Tunggakan Triliunan TNI AL, Menhan Singgung Kebijakan Tersentralisasi
- Bea Cukai Batam Amankan Tukang Cat yang Selipkan Sabu-sabu di Sandal, Begini Kronologinya