Operation Sovereign Borders commander warns people smugglers will ramp up operations again

Panglima militer yang menjadi kepala perlindungan tapal batas Australia mengatakan bahwa para penyeludup manusia sekarang ini sengaja tiarap, namun mereka akan bertindak lagi segera bila terbuka kesempatan.
Sejak dilakukannya Operasi Batas Kedaulatan (Operation Sovereign Borders) di bawah pemerintahan Tony Abbott, jumlah pencari suaka yang mencoba memasuki Australia menggunakan kapal berkurang drastis.
Dalam dengar pendapat dengan Senat (Majelis Tinggi Parlemen Australia), Komandan gugus tugas ini Letnan Jenderal Angus Campbell mengatakan dia tidak bisa memberikan penilaian mengenai dampak dari perubahan yang dilakukan pemerintah tersebut.
Namun dia mengatakan bahwa ancaman dari para penyeludup manusia ini tetap ada.
"Mereka tampaknya sekarang sedang tiarap, dan akan memulai usaha mereka lagi ketika mereka melihat bahwa situasinya memungkinkan." katanya.
Sementara itu Departemen Imigrasi mengatakan mereka tidak sedang mempertimbangkan untuk mengirim paa pengungsi yang sekarang berada di Manus Island di Papua Nugini ke Kamboja.
Pemerintah baru-baru ini menandatangani kontrak senilai $ 40 juta dolar dengan Kamboja guna memukimkan kembali pengungsi dari Nauru.
Asisten Menteri Imigrasi Mark Cormack mengatakan tidak ada rencana bagi para pengungsi di Manus Island sebagai bagian dari perjanjian.
Panglima militer yang menjadi kepala perlindungan tapal batas Australia mengatakan bahwa para penyeludup manusia sekarang ini sengaja tiarap, namun
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina