Operator Premier League Kena Denda Rp 15 Triliun Bila Kompetisi Tidak Lanjut
jpnn.com, LONDON - Operator Premier League bakal kena denda sebesar GBP 762 juta atau setara dengan Rp 15,3 triliun bila kompetisi musim ini tidak dilanjutkan.
BBC melansir, denda tersebut akan berlaku bila pemilik hak siar menuntut pengembalian uang mereka karena sisa pertandingan yang tidak bisa mereka tayangkan akibat penangguhan kompetisi di tengah pandemi virus corona.
Hal itu terungkap dalam telekonferensi yang digelar operator Premier League.
Telekonferensi yang digelar dengan serikat pesepak bola Inggris, PFA, dan asosiasi manajer LMA itu antara lain menjelaskan mengapa Premier League mengusulkan wacana pemotongan gaji para pemain hingga 30 persen dari total nominal per tahun.
Liga Premier, PFA dan perwakilan masih akan melanjutkan pembahasan mengenai skenario kelanjutan musim 2019/20, yang harus diputuskan dengan persetujuan pemain dan pelatih.
Operator Liga Premier juga mengutarakan jika akhirnya musim 2019/20 bisa berlanjut, hampir pasti pertandingan dimainkan secara tertutup tanpa penonton. (antara/jpnn)
Operator Premier League mengutarakan, jika akhirnya musim ini dilanjutkan, pertandingan dimainkan secara tertutup.
Redaktur & Reporter : Adek
- Gampang Banget Buat Arsenal Membantai Chelsea, 5-0
- Tersingkir di Top 8 Liga Champions, Manchester City Siap Jadikan Chelsea Pelampiasan
- Chelsea Hajar Everton dengan Setengah Lusin Gol
- Pukulan Besar! Liverpool Kalah Lagi di Anfield
- Menang 5-1 atas Luton Town, Manchester City Memuncaki Klasemen Sementara Liga Inggris
- Spurs Hancur, Newcastle Gusur MU di Klasemen Premier League