Opsi Membuka Tempat Ibadah, Letjen Doni: Bisa Saja, Asal..

Opsi Membuka Tempat Ibadah, Letjen Doni: Bisa Saja, Asal..
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo (tengah). Foto: dok. ANTARA/Muhammad Adimaja

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyebut pemerintah masih mempertimbangkan risiko bahaya, jika opsi membuka tempat ibadah, termasuk untuk Salat Idulfitri berjemaah di masjid.

“Menyangkut adanya keinginan membuka tempat ibadah, tadi Pak Wapres mengingatkan peserta rapat bahwa pembukaan tempat ibadah sangat tergantung apakah masih ada bahaya yang mengancam atau tidak,” kata dia setelah rapat terbatas dari Jakarta, Selasa.

Ia mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo (melalui video konferensi) dengan topik "Evaluasi Pelaksanaan Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)".

Doni menambahkan dalam pertemuan itu dibahas salah satunya mengenai kemungkinan pelonggaran untuk membuka tempat ibadah.

Ia mengatakan jika tidak ada risiko yang berbahaya maka mungkin saja misalnya salat dilakukan secara berjemaah di masjid-masjid.

“Kalau bahaya tidak ada bisa saja salat dilakukan tapi kalau masih ada ancaman COVID-19, maka salat Id berjemaah tidak dilakukan,” katanya.

Pihaknya secara khusus juga telah mendapat tugas dari Presiden untuk menyusun, dan menyiapkan suatu simulasi sehingga fase-fase dalam pemulihan setiap sektor kehidupan dapat berjalan dengan baik.

“Presiden menginstruksikan Gugus Tugas untuk menyiapkan suatu simulasi agar bila akan melonggarkan tahapan harus jelas, setiap fase ada yang dilakukan,” kata Doni. (antara/jpnn)

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyebut pemerintah masih mempertimbangkan opsi membuka tempat ibadah.


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News