Optimalisasi Lahan Rawa Bisa Entaskan Kemiskinan
"Kami juga akan mendistribusikan mesin pompa dengan kemampuan mengairi 200 hektare berikut pupuk dan benih. Sedangkan kebutuhan lain dibebankan pada Pemprov Kalsel dan Pemkab Barito Kuala seperti pasokan solar untuk BBM pompa," jelas Dadih.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sempat menyebutkan bahwa biaya optimalisasi rawa menjadi lahan produktif jauh lebih murah daripada harus membangun sawah yang biaya cetaknya bisa mencapai Rp 16 juta per hektare.
"Di Kalsel sendiri direncanakan optimalisasi ini seluas 67 ribu hektare. Perhitungan ini dilakukan dengan tidak memasukkan lahan gambut yang memang tidak bisa ditanami," papar Dadih.
Lahan rawa tersebut ditarget bisa diproduktifkan paling lambat sepuluh tahun.
Sementara itu, potensi lahan sub optimal tersebut ada sekitar satu juta hektare yang tersebar di Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat. (jpnn)
Optimalisasi lahan rawa di Kalimantan, khususnya Kabupaten Barito Kuala, terbukti mampu mengentaskan masyarakat dari kemiskinan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pencuri Mobil Bermodus Duplikat Kunci Ini Akhirnya Ditangkap, Ini Tampangnya
- Polda Kalsel Gagalkan Peredaran 4,8 Kg Sabu-Sabu Jaringan Malaysia, 4 Orang Ditangkap
- 5 Caleg DPR Peraih Suara Terbanyak di Dapil Kalsel 2, Ada Eks Dandim Tanah Bumbu
- Enam Tahanan Bonyok Dianiaya Anggota Polisi, Ada yang Patah Kaki
- Petani Muda Kalimantan Selatan Siap Berangkat Magang ke Luar Negeri
- Ulama dan Habaib se-Kalimantan Selatan Sepakat Mendukung Anies Baswedan