Optimistis bahwa Kebudayaan adalah Kebahagiaan

Optimistis bahwa Kebudayaan adalah Kebahagiaan
Penampilan Maruli Tambubolon saat memerankan Gajah Mada dalam pembukaan Asian Games 2018 di Stadion Gelora Bung Karno. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Pusat Kajian Pengembangan (PKP) Berdikari menilai Presiden Joko Widodo sangat memahami pentingnya kebudayaan untuk membawa kebahagiaan. Itu pula yang tecermin saat presiden yang beken disapa dengan Jokowi tersebut berpidato pada penutupan Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) 2018.

Menurut Direktur PKP Berdikari Arimbi Heroepoetri, di era Presiden Jokowi pula Indonesia memiliki undang-undang khusus tentang kebudayaan. Yakni UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

“Kebudayaan pada hakikatnya adalah kebahagiaan,” ujar Arimbi dalam siaran pers ke media, Rabu (12/12).

Lebih lanjut Arimbi mengatakan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 5-9 Desember 2018 menggelar KKI. Berdasar surat keputusan (SK) Mendikbud No. 335/P/2018, Arimbi menjadi salah satu anggota Tim Perumus KKI 2018.

Optimistis bahwa Kebudayaan adalah Kebahagiaan
Direktur PKP Berdikari Arimbi Heroepoetri. Foto: dokumen pribadi for JPNN

“Salah satu tugas tim perumus adalah menyusun visi pemajuan kebudayaan untuk 20 tahun ke depan, seperti yang diamanatkan UU Nomor 5 Tahun 2007,” katanya.

Arimbi menjelaskan, tim perumus pada akhirnya menghasilkan Agenda Strategis Pemajuan Kebudayaan dan Resolusi KKI. Ada tujuh poin dalam Resolusi KKI yang disetujui 3.000 peserta kongres.

Menurut Arimbi, rumusan itu merupakan sari pati yang diterjemahkan tim perumus dari hasil 300 Pokok-pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) di kota/kabupaten dan 30 provinsi. Berbagai macam forum kebudayaan dan pelaku budaya juga menyampaikan masukan untuk rumusan itu saat masih pra-kongres.

Pusat Kajian Pengembangan (PKP) Berdikari menilai Presiden Joko Widodo sangat memahami pentingnya kebudayaan untuk membawa kebahagiaan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News