Orangutan Sumatera di Kebun Binatang Melbourne Ulang Tahun Ke-12

Orangutan Sumatera di Kebun Binatang Melbourne Ulang Tahun Ke-12
Orangutan Sumatera di Kebun Binatang Melbourne Ulang Tahun Ke-12

Kebun binatang menggunakan ulang tahun Malu untuk menyoroti penderitaan orangutan Sumatera yang langka di alam liar.

Banyak hutan hujan yang merupakan habitat sejumlah hewan diganti dengan perkebunan kelapa sawit.

Ulang tahun Malu bertepatan dengan Hari Harimau Sedunia dan penjaga hewan karnivora di kebun binatang ini, yakni Monique Counihan, mengatakan, sekarang hanya ada 300-350 harimau Sumatera di alam liar.

"Kerusakan habitat tentu merupakan ancaman yang paling signifikan. Banyak hutan hujan utama tempat mereka tinggal digunduli dan dikonversi menjadi lahan pertanian terutama untuk kelapa sawit, dan juga perkebunan kopi, [adalah] isu baru yang muncul," jelasnya.

Monique mengatakan, jumlah harimau yang tersisa dibagi menjadi populasi yang terfragmentasi oleh pertanian dan penambahan manusia, mencegah harimau bergerak bebas untuk berburu dan menemukan pasangan di luar daerah mereka.

Kampanye ‘Don’t Palm Us Off’ yang dilakukan Kebun Binatang Melbourne bertujuan untuk mengubah produsen Australia agar menggunakan minyak sawit ramah lingkungan yang bersertifikat, diproduksi tanpa merugikan satwa liar atau menghapus habitat mereka.

Kebun Binatang ini juga berkampanye untuk meningkatkan label produk, mengingat minyak sawit diperbolehkan untuk disebut sebagai minyak nabati.


Hanya beberapa minggu setelah merasakan kebebasan, Malu, si orangutan Sumatera yang ‘petualang’ merayakan ulang tahun ke-12 dengan gigitan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News