Order Buku Kurikulum Baru Masih Minim

Order Buku Kurikulum Baru Masih Minim
Order Buku Kurikulum Baru Masih Minim. Riau Pos/JPNN.com

JAKARTA - Implementasi Kurikulkum 2013 tahun ajaran 2014-2015 terancam terganggu. Diantara penyebabnya adalah urusan pengadaan buku pegangan siswa. Hingga menjelang deadline, laporan sekolah yang memesan buku ke percetakan masih kecil.

 

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Musliar Kasim menjelaskan, deadline akhir pemesanan buku oleh kepala sekolah kepada percetakan adalah 28 Mei. "Sampai sekarang yang sudah pesan sekitar 10 persen. Baik tingkat SD atau SMP," katanya usai kegitan Indonesia Berkibar, Kamis (22/5).

 

Musliar menegaskan bahwa mekanisme pengadaan buku kurikulum baru tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Saat ini uang untuk berbelanja buku sudah dititipkan ke sekolah-sekolah sasaran. Selanjutnya pihak sekolah harus mengorder atau memesan buku ke percetakan yang sudah memenangi tender sesuai dengan jumlah murid.

 

Sedangkan tahun ini, pengadaan buku sepenuhnya ada di tangan Kemendikbud. Mulai dari tender hingga pembayaran buku, semuanya ada di Kemendikbud. "Sekarang ini masing-masing sekolah harus segera berinisiatif memesan buku. Supaya percetakan memiliki waktu untuk penggandaan hingga pendistribusian ke sekolah," kata mantan rektor Universitas Andalas, Padang itu.

 

JAKARTA - Implementasi Kurikulkum 2013 tahun ajaran 2014-2015 terancam terganggu. Diantara penyebabnya adalah urusan pengadaan buku pegangan siswa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News