Osama di Mata Ibu: Bocah Pemalu yang Dirusak Ekstremis

Osama di Mata Ibu: Bocah Pemalu yang Dirusak Ekstremis
, Alia Ghanem, ibu mantan pemimpin Alqaeda, Osama bin Laden. Foto: Guardian

’’Orang-orang di universitas yang mengubah Osama. Dia dicuci otak saat berusia 20 tahun,’’ klaim Ghanem.

Menurut dia, sang putra adalah korban radikalisasi kampus. Tepatnya, King Abdulaziz University. Semuanya terjadi karena Osama salah pergaulan. Dia bergabung dengan kelompok radikal yang menganut paham sesat.

Ghanem sebenarnya tidak pernah tinggal diam. Saat merasakan putranya berubah, dia langsung memintanya keluar dari kelompok itu. ’’Saya terus-menerus meminta dia menjauhi mereka. Gara-gara itulah, dia berbohong. Dia mengaku sudah keluar,’’ ujarnya.

Pada 1980-an, Osama nekat hijrah ke Afghanistan. Dia menjadi salah satu ikon pejuang yang peduli terhadap nasib negara tersebut. Bahkan, Kerajaan Arab Saudi pun mendukung orang-orang seperti Osama yang mau berjihad di sana. ’’Saat pertama dia berangkat, semua hormat. Keluarga juga bangga karena Saudi menganggap dia mujahidin,’’ timpal Hassan al-Attas, adik tiri Osama.

Pada awal 1990-an, Osama yang sudah mahir berperang mulai berpikir layaknya jenderal. Dia berhasrat memperluas wilayah kekuasaannya hingga luar Afghanistan. Karena itu, jihad dalam pemahaman yang salah itu pun tercipta. Kesewenangan membuat Osama tidak diakui sebagai warga negara oleh Saudi. Dia pun terpaksa tinggal di Sudan.

Kendati demikian, Ghanem tidak berubah. Dia tetap mencintai putranya tersebut. Dia bahkan melawat Osama ke Afghanistan pada 1999. Dia tinggal di sarang militan Al Qaeda layaknya tinggal di rumah anaknya. ’’Setiap hari dia mengajak kami berkeliling. Dia bahkan menyembelih binatang dan berpesta setiap hari,’’ paparnya.

Ahmad, adik tiri Osama, mengatakan bahwa sang ibu memang hanya memelihara kenangan baik tentang kakaknya. Cinta Ghanem terhadap Osama tidak surut sedikit pun. ’’Ibu tidak pernah berubah meskipun kami sempat kena cekal selama 20 tahun sejak peristiwa 9/11,’’ katanya. Benar kata pepatah. Kasih ibu sepanjang jalan.... (bil/c4/hep)


Alia Ghanem tidak pernah bercita-cita punya anak teroris. Karena itu, dia tidak pernah menyesal telah melahirkan Osama bin Laden.


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News