Oso: Bom di Surabaya Sebagai Aksi Pengecut Kelompok Teroris
“Ada Polri, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Badan Intelijen Negara dan juga Tentara Nasional Indonesia. Negara perlu memaksimalkan semuanya,” kata Oso.
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) ini mengimbau masyarakat semakin memperkuat persatuan dan tak terpecah-pecah karena aksi terorisme ini.
“Masyarakat jangan mudah terpancing berbagai isu dan informasi yang tak bertanggung jawab,” tegasnya.
Dia mengingatkan kepada segenap eleman bangsa pentingnya memegang teguh Pancasila dan mengimplementasikan secara utuh dalam kehidupan sehari-hari agar bisa mencegah dan melawan segala bentuk radikalisme dan terorisme.
“Saatnya seluruh elemen bangsa, segenap warga negara bahu membahu bergotong royong melaksanakan Pancasila dan menolak berbagai bentuk upaya memecah belah bangsa,” ujarnya.(boy/jpnn)
Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang menyebut tindakan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5), sebagai aksi pengecut kelompok teroris.
Redaktur & Reporter : Boy
- Hanura Buka Pendaftaran Calon Kepala Daerah untuk Pilkada Serentak 2024, OSO Berpesan Begini
- Kapolda Sumsel Minta Mantan Narapidana Turut Jaga Keamanan dari Ancaman Terorisme
- Berantas Terorisme, BNPT Minta Masyarakat Menyaring Konten Radikalisme di Dunia Maya
- Kepala BNPT: Terorisme Kejahatan Kemanusiaan, Tidak Sesuai dengan Nilai Agama
- Prancis Siaga Maksimal Setelah 137 Orang Dibantai Teroris di Rusia
- Kutuk Serangan Teroris di Moscow, Kepala BNPT: Terorisme Ancaman Serius Terhadap Perdamaian Dunia