Pacu Industri Makanan, Balai Besar Industri Agro Manfaatkan Teknologi 4.0

Pacu Industri Makanan, Balai Besar Industri Agro Manfaatkan Teknologi 4.0
Ilustrasi industri makanan. Foto: Jawa Pos/JPNN

“Jadi, showcase Mocaf 4.0 ini merupakan salah satu upaya untuk mendongkrak daya saing industri makanan di dalam negeri karena industri makanan dan minuman merupakan salah satu andalan dalam kelompok sektor manufaktur nasional,” paparnya.

Hal itu terlihat dari capaian pada triwulan II tahun 2019, industri makanan dan minuman tumbuh sebesar 7,99 persen. Angka ini melampaui pertumbuhan ekonomi yang tercatat mencapai 5,05 persen di periode yang sama. Di samping itu, industri makanan menjadi penyetor terbesar terhadap nilai ekspor nasional yang mampu menembus hingga USD 12,36 miliar sepanjang semester I-2019.

Sebelumnya, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati menilai tepung mocaf dapat mendorong daya saing industri makanan di dalam negeri. “Jika upaya itu banyak dibina di kawasan, maka akan cukup besar potensinya. Asumsinya, satu kawasan sekian ton, tinggal dikalikan saja berapa kawasan bisa dikloning menjadi bisnis model tersebut,” jelasnya.

Enny menambahkan, tepung mocaf dapat menjadi substitusi terigu impor. Sebab, terigu menjadi kebutuhan bahan baku utama di sebagian banyak industri makanan yang berbasis tepung. Selain itu, terigu banyak variasi yang dapat dijadikan alternatif untuk produk lainnya. (cuy/jpnn)


Balai Besar Industri Agro (BBIA) - unit litbang milik Kemenperin di Bogor, Jawa Barat, kian fokus terhadap pengembangan daya saing industri makanan dan minuman dengan memanfaatkan teknologi 4.0..


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News