Pacu Industri Makanan, Balai Besar Industri Agro Manfaatkan Teknologi 4.0

Pacu Industri Makanan, Balai Besar Industri Agro Manfaatkan Teknologi 4.0
Ilustrasi industri makanan. Foto: Jawa Pos/JPNN

jpnn.com, BOGOR - Balai Besar Industri Agro (BBIA) sebagai salah satu unit litbang milik Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat, kian fokus terhadap pengembangan daya saing industri makanan dan minuman.

Hal itu sejalan dengan program Making Indonesia 4.0 yang telah memilih industri makanan dan minuman menjadi satu dari lima sektor manufaktur prioritas yang diandalkan dalam memasuki industri 4.0.

BACA JUGA: Kembangkan Industri Pangan Lokal, Kementan Gandeng Empat Instansi Ini

“BBIA ini memang fokusnya di industri pangan. Apalagi, Indonesia berpenduduk sangat besar, sehingga makanan merupakan hal yang utama,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Ngakan Timur Antara, pada peringatan 100 tahun BBIA di Bogor, Kamis (5/9).

Dalam rangkaian kegiatan yang bertajuk “Satu Abad BBIA Berkarya” tersebut, juga diluncurkan Mocaf 4.0. Ini sebagai momentum dan satu tonggak sejarah bagi BBIA Bogor dalam memperkenalkan teknologi berbasis industri 4.0 untuk sektor agro.

“Mocaf 4.0 merupakan showcase dalam bentuk suatu lini percontohan dalam penerapan industri 4.0 untuk pembuatan tepung mocaf,” jelas Ngakan.

Mocaf atau modified cassava flour adalah produk tepung dari ubi kayu yang diproses dengan cara memodifikasi sel ubi kayu melalui fermentasi.

Penerapan teknologi industri 4.0, membuat waktu yang dibutuhkan untuk prosesnya dapat dipangkas sehingga semakin efisien dan dapat dipantau secara real time. Bahkan, bahan baku hingga produk jadinya menjadi relatif lebih higienis.

Balai Besar Industri Agro (BBIA) - unit litbang milik Kemenperin di Bogor, Jawa Barat, kian fokus terhadap pengembangan daya saing industri makanan dan minuman dengan memanfaatkan teknologi 4.0..

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News