Kembangkan Industri Pangan Lokal, Kementan Gandeng Empat Instansi Ini
jpnn.com, JAKARTA - Indonesia merupakan negara yang kaya akan keragaman sumber daya pangan, namun belum semua dikembangkan secara optimal.
Salah satu contoh adalah pangan lokal seperti sagu, singkong, jagung menjadi tepung atau produk intermediate lain.
Untuk itu, Kementerian Pertanian (Kementan) tengah berusaha mengembangkan industri pangan berbasis tepung lokal.
Dalam pelaksanaannya, Kementan menggandeng pihak-pihak terkait seperti Kementerian Perindustrian, Badan Pengkajian Pengembangan Teknologi (BPPT), Kamar Dagang dan Industri (Kadin), dan Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi).
BACA JUGA: Sponsor Utama Liga 1 Fasilitasi Penjualan Merchandise Klub
"Penandatanganan kerja sama dengan pihak-pihak terkait merupakan langkah maju dan sebagai awal untuk mengembangkan industri pangan berbasis tepung lokal," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi dalam acara Focus Group Discussion (FGD) di kantor Menara Kadin, Jakarta, Kamis (25/7).
Agung mengatakan, kebutuhan gandum nasional mencapai sekitar 10 juta ton dan 8 juta ton di antaranya untuk industri makanan.
“Kebutuhan ini sangat besar dan harus dikendalikan. Makanya kami kembangkan pangan lokal seperti sagu, singkong, dan jagung untuk diolah menjadi tepung kering, yang selanjutnya dapat memenui kebutuhan bahan baku untuk industri dan mengurangi impor," sambung Agung.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keragaman sumber daya pangan, namun belum semua dikembangkan secara optimal.
- Begini Jurus Kementan Kendalikan Harga Bawang Merah
- Pengumuman, Petani Terdaftar Bisa Tebus Pupuk Bersubsidi di KPL Resmi
- Hari Pertama Kerja, Mentan Amran Tancap Gas Cetak 500 Ribu Hektare Sawah di Merauke
- KPK Hadirkan eks Sekjen Kementan di Sidang Korupsi SYL
- Mentan Amran Tegaskan Bakal Pecat Pegawai Terlibat Gratifikasi
- Bamsoet: Kebijakan Kementan Tambah Anggaran Subsidi Pupuk Bagi Petani Sudah Tepat