Paduan Keindahan Alam dari Gunung Kaba, Bengkulu

Paduan Keindahan Alam dari Gunung Kaba, Bengkulu
PEMANDANGAN ELOK: Wisatawan mendirikan tenda di puncak Gunung Kaba, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, untuk bisa menyaksikan terbitnya matahari. (Komi Kendy Setiawati/Rakyat Bengkulu/JPNN)

Lantas, pendakian dimulai dari pintu rimba yang berjarak sekitar 100 meter dari Pos Pokdarwis. Yakni, ditandai dengan menyeberangi aliran air. Agar sampai ke puncak, ada tiga selter yang bisa disinggahi untuk beristirahat.

Perjalanan dari pintu rimba menuju selter satu membutuhkan waktu sekitar sejam. Jalurnya melewati lorong tanah, vegetasi hutan bambu, dan hutan rimbun. Lalu, perjalanan dari selter satu ke selter dua juga ditempuh sekitar sejam dengan melewati satu jalur yang cukup terkenal dengan nama Tebing Cengeng.

Tebing tersebut dinamai Tebing Cengeng karena memiliki kemiringan sekitar 60 derajat sepanjang 50 meter. Mendaki tebing itu benar-benar membuat para pendaki mengeluh hingga ingin menangis. Sementara itu, dalam perjalanan dari selter dua menuju selter tiga, ada kubah (bangunan mirip bunker) yang merupakan pintu masuk kawasan puncak bukit. Perjalanan tersebut membutuhkan waktu setengah jam.

Selama perjalanan dari selter ke selter, pengunjung tidak hanya bisa menikmati udara segar, pemandangan hijau, dan suasana persahabatan, tetapi juga suara bermacam-macam satwa. Salah satu yang paling khas adalah suara siamang yang terdengar jika ada pendaki yang melintasi selter satu ke selter dua. Mereka biasanya bersuara karena ingin menandai wilayah habitatnya.

Setelah tiba di selter tiga kubah, pendaki dapat mendirikan tenda. Kalau hanya hiking, pengunjung bisa duduk melepas lelah sebelum melanjutkan perjalanan ke kawah hidup dan kawah mati. Selain itu, ada sumber air di 20 meter sebelah kiri lembah yang menghadap puncak. Sumber air tersebut cukup jernih sehingga menjadi alternatif bagi pengunjung yang kehabisan air minum.

Untuk menuju ke kawah hidup, jalannya sejalur dengan jalur kubah. Pengunjung harus menempuh perjalanan sekitar 20 menit. Nanti pengunjung juga melintasi tangga yang disebut Tangga Seribu. Meski bernama Tangga Seribu, tangga itu tidak sampai berjumlah seribu. Secara keseluruhan, perjalanan 2,5 jam dari pintu rimba menuju puncak Bukit Kaba memang cukup melelahkan.

Menurut seorang pendaki perempuan yang sudah biasa mendaki gunung-gunung di Jawa, Pratiwi Setyo, jalur gunung Sumatera sangat berbeda dengan gunung-gunung di Jawa. ’’Gunung Sumatera berjarak pendek, tetapi perjalanannya cukup melelahkan. Sebab, trek datarnya sangat sedikit,’’ tuturnya.

Dia menjelaskan, pendaki terkadang harus berpegangan pada akar-akar jika ingin menaiki undakan tanah. Sementara itu, di Jawa banyak jalur datar nan panjang sehingga tidak terlalu melelahkan meski waktu tempuhnya lebih lama. Namun, rasa lelahnya akhirnya terbayar dengan pemandangan yang elok.

GUNUNG Kaba lebih sering disebut Bukit Kaba. Gunung setinggi 1.938 meter itu menjadi salah satu primadona wisata di Provinsi Bengkulu. * * *

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News