Pagi yang Berat, Minyak Anjlok Bikin Rupiah Pingsan Lagi

Pagi yang Berat, Minyak Anjlok Bikin Rupiah Pingsan Lagi
Ilustrasi rupiah. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anjloknya minyak dunia berimbas ke mana-mana, termasuk nilai tukar rupiah yang terus tertekan terhadap dolar AS.

Pada pukul 10.20 WIB, rupiah melemah 71 poin atau 0,46 persen menjadi Rp 15.539 per dolar AS dari sebelumnya Rp 15.468 per dolar AS.

"Harga minyak mentah kemarin kembali turun yang memberikan sentimen negatif ke pelaku pasar," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu.

Menurut Ariston, industri minyak melibatkan banyak pemangku kepentingan termasuk perusahaan keuangan sehingga bila industri terpuruk, dampak negatif bisa terasa ke perekonomian.

Selain itu, lanjutnya, turunnya harga minyak memberi sinyal ekonomi global masih tertekan yang menurunkan permintaan minyak sebagai sumber energi.

"Bila sentimen negatif ini bertahan, rupiah bisa kembali tertekan ke kisaran 15.600 dengan potensi support di kisaran 15.400," ujar Ariston.

Harga minyak berjangka Brent anjlok pada akhir perdagangan Selasa lalu (Rabu pagi WIB), memperpanjang kepanikan pasar menyusul meningkatnya banjir pasokan minyak mentah global karena pandemi COVID-19 telah melenyapkan permintaan bahan bakar.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni ditutup anjlok 24 persen menjadi 19,33 dolar AS per barel, terendah sejak Februari 2002. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk penyerahan Juni, terperosok 8,86 dolar AS atau 43 persen, menjadi menetap di 11,57 dolar AS per barel.

Anjloknya minyak dunia berimbas ke mana-mana, termasuk nilai tukar rupiah yang terus tertekan terhadap dolar AS.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News