Paguyuban Suporter Timnas: Pemain ke-12 Tak Mungkin Disingkirkan!

Paguyuban Suporter Timnas: Pemain ke-12 Tak Mungkin Disingkirkan!
Suporter di GBK Jakarta saat menyaksikan leg pertama semifinal Piala AFF 2022 Indonesia vs Vietnam, Jumat (6/1). Foto: Ricardo/JPNN

Anggota Dewan Pembina PSTI Parto Bangun menyatakan PSSI sebagai induk sepak bola Indonesia harus melakukan kerja nyata bagi peningkatan kualitas suporter dan tidak hanya bersifat seremonial semata.

"PSSI telah membentuk presidium supporter yang hingga saat ini tidak jelas apa yang telah dilakukan untuk melakukan edukasi suporter hingga ke akar rumput, yang terlihat hanya kumpul-kumpul pimpinan komunitas semata," imbuh Parto.

Bendahara Umum PSTI Brian Matthew berharap agar pengaturan suporter di setiap pertandingan bisa optimal. Diharapkan pengelolaannya dapat meniru pertandingan olahraga di luar negeri, khususnya negara maju.

“Pengaturan ini mulai dari ketika mereka datang ke stadion terkait lokasi parkir, masuk ke dalam dengan filterisasi/seleksi penonton yang ketat, hingga di dalam stadion mereka dipisah-pisahkan sesuai kategori penonton yaitu hardcore atau pendukung fanatik, penonton keluarga dan penonton casual," ungkap Brian.

Sementara itu, mantan Deputy Sekjen PSSI Fanny Riawan berharap pada pemerintahan selanjutnya olahraga harus masuk dalam Kementerian Olahraga dan Pariwisata dan masalah kepemudaan masuk kedalam kementerian lain. Dengan demikian olahraga dan suporter masuk dalam skala prioritas pemerintah.

“Saya harap ke depan Kementerian bukan lagi Kemenpora melainkan Sport and tourism. Jadi olahraga benar-benar menjadi fokus dan menjadi destinasi wisata tersendiri. Termasuk juga dengan perbaikan semua permasalahan supporter,” tandas Fanny.

Dekan Fakultas Olahraga Universitas Negeri Surabaya, Dwi Cahyo berharap organisasi Timnas bisa menurunkan sikap suporter timnas yang sudah bagus kepada suporter klub.

“PSTI harus bisa mewariskan kemampuan meningkatkan kualitas supporter timnas kepada supporter klub, dengan cara melakukan kerja sama dengan pihak klub sehingga kita bisa menciptakan supporter yang berkualitas di semua lini,” ungkap Dwi.

Pemberdayaan suporter adalah bagian terpenting sebagai stake holder sepakbola Indonesia, karena suporter adalah napas sebuah pertandingan sepak bola.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News