Pak Guru Dipukul Muridnya Itu Luka di Kepala

Pak Guru Dipukul Muridnya Itu Luka di Kepala
Ribuan warga mengantarkan jenazah Achmad Budi Cahyanto dari Masjid Al-Hidayah ke pemakaman, Jumat (2/2). GHINAN SALMAN/Jawa Pos Radar Madura/JPNN.com

”Dari segi hukum, sepenuhnya menjadi wewenang aparat penegak hukum dan pengadilan. Sedang dari segi pendidikan, bagaimanapun pendekatan edukatif tetap harus dilakukan untuk membuat pelaku tidak kehilangan masa depannya,” ungkapnya.

Dia mengakui bahwa pelanggaran etika, tindakan indisipliner, perilaku menyimpang, dan sejenisnya masih sering terjadi di kalangan para siswa.

Muhadjir menuturkan sudah sering kali dia mengingatkan agar sekolah betul-batul memfungsikan keberadaan Bimbingan Konseling Sekolah.

”Harus memiliki data yang akurat dan analisis yang cermat terhadap sifat dan perilaku masing-masing siswa,” ucap Muhadjir.

Setelah mendapatkan data tersebut, kemudian sekolah harus memberi perhatian dan penanganan khusus terhadap siswa yang memiliki sifat-sifat dan kecenderungan berperilaku menyimpang.

Selain itu sekolah juga menelusuri minat dan bakat tiap siswanya. ”Karena pada dasar setiap siswa itu unik dan istimewa. Karena itu harus ada porsi yang cukup melakukan individu dalam pembelajaran dan pembinaan untuk menutup kelemahan sistem klasikal yang cenderung menyamaratakan siswa,” teranynya.

Sementara Kadivhumas Polri Irjen Setyo Wasisto menuturkan, pemukulan yang dilakukan siswa terhadap guru honorer di Sampang dan diduga mengakibatkan guru tersebut meninggal sangat memperihatinkan. ”Ini merupakan tanggung jawab bersama,” jelasnya.

Tentunya, untuk berupaya menekan terjadinya kekerasan dalam dunia pendidikan. Polri dalam kondisi ini mendorong untuk bisa mencari solusinya. ”Agar kekerasan tidak lagi terjadi di sekolah,” paparnya.

Sempat dirawat dua jam, Achmad Budi Cahyanto, guru seni rupa di SMAN 1 Torjun, Sampang, Madura,yang dipukul siswanya itu meninggal dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News