Pak Guru Meninggal Usai Dipukul Murid, Istri Sedang Hamil
Anit menuturkan, saat Budi dibawa ke UGD RSUD Sampang pukul 17.00, pihak rumah sakit menyatakan pembuluh darah Budi sudah pecah.
Di rumah sakit itu tidak ada dokter ahli saraf. Jadi, Budi harus dilarikan ke RSUD dr Soetomo, Surabaya.
Sesampai Budi di Surabaya, perawat meminta ambulans tidak dibawa pulang dulu. Sebab, kondisinya sudah kritis dan tidak ada harapan untuk hidup. Pukul 21.40 sang suami pun dinyatakan meninggal dunia.
”Kami dan keluarga meminta keadilan dari pihak berwajib. Kami terkejut anak di bawah umur tega memukul suami saya. Jasanya sebagai guru kok dibalas dengan perlakuan keji,” ucap Anit yang menikah dengan Budi pada 5 November 2016 itu sambil meneteskan air mata.
M. Satuman Ashari, orang tua almarhum, meminta dengan hormat kepada pihak sekolah untuk bertanggung jawab terkait penganiayaan yang mengakibatkan putranya meninggal dunia. Sebab, peristiwa itu terjadi di ruang lingkup sekolah.
”Kami sebagai orang tua almarhum mengikhlaskan dengan sepenuh hati berpulangnya Budi ke rumah Allah. Kami tidak menyimpan rasa dendam sedikit pun dengan pihak keluarga pelaku yang telah menyebabkan anak saya meninggal,” kata guru yang juga mengajar seni rupa itu.
Guru honorer tertua di SMAN 1 Sampang tersebut berharap ada keadilan dari pihak berwajib. Satuman meminta kepolisian memproses HZF sesuai dengan hukum yang berlaku.
Berdasar keterangan Kepala SMAN 1 Torjun Amat, catatan HZF yang kini telah jadi tersangka itu tergolong buruk.
Achmad Budi Cahyanto, Pak Guru honorer itu meninggal dunia usai dipukul muridnya. Sianit Sinta, istri Budi, saat ini sedang hamil.
- Fery Farhati & Rustini Silaturahmi ke Sejumlah Ponpes di Sampang, Ada Pesan untuk Santri
- Soal Motif Penembakan Sukarelawan Prabowo-Gibran, Polisi Sudah Menyimpulkan
- Pengumuman Kelulusan PPPK 2023, Kabar Gembira Dobel, Semoga di Daerah Lain Juga
- Bendahara Desa Tersangka Korupsi, Kantor Kejari Sampang Digeruduk Massa
- Mandi di Sungai, Siswa SMP 2 Sampang Tewas Tenggelam
- Genjot Upaya Perangi Rokok Ilegal, Bea Cukai Perkuat Koordinasi dengan Pemda