Pak Joko Sebut Ada Pejabat tak Paham Honorer K2

Pak Joko Sebut Ada Pejabat tak Paham Honorer K2
Massa honorer K2 dalam aksi 30 Oktober di depan Istana Negara. Foto: Mesya/JPNN.com

jpnn.com, KEDIRI - Ratusan honorer K2 Kabupaten Kediri, Jatim, mendatangi Kantor Dinas Pendidikan setempat, Jumat (25/12). Mereka tidak terima dengan ucapan kepala dinas yang menyatakan honorer K2 tidak ada lagi.

"Kami tidak terima dengan pernyataan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri yang mengatakan honorer K2 sudah tidak ada. Sepertinya pejabatnya ini tidak paham tentang honorer K2," kata Jokopri, koordinator daerah Perkumpulan Honorer K2 Kediri kepada JPNN.com, Kamis (26/12).

Dia menambahkan, ada beberapa peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar hukum keberadaan honorer K2.

Antara lain UU Aparatur Sipil Negara (ASN), pasal 139 yang mengatakan, semua peraturan pelaksana dari UU 8/1974, jo UU 43/1999 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diganti berdasarkan UU ASN.

Artinya PP 48 Tahun 2005 jo PP 43 Tahun 2007, jo PP 56 Tahun 2012 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi CPNS dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan UU ASN.

Dia melanjutkan, database K2 sebanyak 438.590 orang berdasarkan Surat KemenPAN-RB No : B.2605/M.PAN.RB/6/2014, tanggal 30 Juni 2014 dinyatakan masih tetap berlaku dan digunakan sebagai dasar Rekrutmen CPNS Tahun 2018 lewat jalur khusus K2 melalui PP 11/2017 tentang Manajemen PNS dan PermenPAN-RB 36/2018.

Rekrutmen PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) Tahap I Tahun 2019 melalui jalur khusus Tenaga Honorer K2 berdasarkan PP 49/2018 dan PermenPAN-RB 2/2019 yang juga menggunakan database BKN (Badan Kepegawaian Negara) sebanyak 438.590 orang untuk melakukan proses cetak helpdesk sebagai syarat pendaftaran.

"Jika benar anggapan honorer K2 sudah tidak ada atau tidak diakui, mengapa databasenya dijadikan dasar dalam Pengadaan CPNS dan PPPK. Artinya honorer K2 masih ada dan diakui karena datanya juga diakui pemerintah," tegas Jokopri.

Para honorer K2 Kediri memprotes sikap Kepala Dinas Pendidikan setempat yang tidak mengakui data honorer K2.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News