Pak Jokowi dan PDIP Berpotensi Ditinggalkan Guru Honorer di Pemilu 2024
Padahal, jumlah murid dan sekolah makin banyak.
Yusak mengakui konsep PPPK bagus dan tepat diterapkan karena dari sisi pengawasannya lebih bagus.
Namun, kata dia, tidak adil apabila guru honorer 35 dimasukkan dalam kebijakan PPPK.
Menurut Yusak, konsep PPPK tepat diterapkan kepada peserta di bawah usia 35 tahun atau kebijakan jangka panjang ke depan.
"Jika Presiden Jokowi ngotot menerapkan kebijakan PPPK dengan regulasinya maka siap-siap saja, secara politis akan ditinggalkan pendukung dari latar belakang guru," ucapnya.
Sebaliknya tambah Yusak, yang berani ambil kebijakan mengangkat honorer menjadi PNS akan kembali melejit di Pemilu yang akan datang.
"Pemerintahan Presiden Jokowi dan PDI Perjuangan sedang mempertahankan nasibnya dengan kebijakan yang mempersulit guru honorer," pungkasnya. (esy/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Ketua Perkumpulan Honorer Indonesia (PHI) Yusak mengatakan apabila Presiden Jokowi ngotot dengan kebijakan PPPK maka guru honorer berpotensi meninggalkan Jokowi dan PDIP di Pemilu 2024.
Redaktur : Boy
Reporter : Mesya Mohamad
- Malam-malam, Prabowo-Gibran Temui Jokowi di Istana
- Tip Bisnis dari Sri Agustin, Nasabah PNM Mekaar yang Dipuji Jokowi
- Ratusan PPPK Ikut Orientasi, Sekda Titip Pesan, Semoga Sisa Honorer Diangkat ASN
- Kota Pontianak Menyiapkan 528 Formasi CPNS dan 687 PPPK
- Prabowo: Mas Anies dan Muhaimin, Saya Pernah Berada di Posisi Anda
- Airlangga Hartarto: Bagi Kami, Pak Jokowi dan Mas Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar